Orthorexia Nervosa Membayangi Pencinta Makanan Sehat

Vega Probo | CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2016 20:05 WIB
Tidak ada salahnya menjalani diet. Namun bila sampai terobsesi makanan sehat, bisa-bisa anda terjangkit orthorexia.
Ilustrasi: Tidak ada salahnya menjalani diet. Namun bila sampai terobsesi makanan sehat, bisa-bisa anda terjangkit orthorexia. (Thinkstock/Fusestockyimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak ada salahnya menjalani diet. Namun bila sampai terobsesi makanan sehat, bisa-bisa anda terjangkit orthorexia. Ini disampaikan Loren Byford, ahli psikologi di Eating Disorders Victoria.

“Bagi seseorang yang mengidap orthorexia, urusan menyantap makanan murni dan sehat lebih dari sekadar upaya meningkatkan aspek nutrisi dalam diet mereka,” kata Loren kepada Coach.

Saking terobsesinya, menurut Loren, kehidupan si pengidap orthorexia tidak seimbang. Urusan makan makanan sehat kelewat mendominasi, sampai-sampai ia mengesampingkan hal lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini kondisi yang ekstrem, obsesif dan mengungkung yang berujung ketidakseimbangan perilaku, seperti menarik diri dari fungsi sosial dan meniadakan semua kelompok makanan,” kata Loren.

Pengidap orthorexia mengabaikan hal-hal lain. Sebab fokus dan dedikasinya semata ditujukan untuk menyantap makanan sehat. Tak ubahnya pusat perhatian yang penting dan mendominasi kehidupan.

Karina Francois, naturopath, menyadari jumlah orang yang menderita orthorexia makin bertambah banyak. Mereka menyambangi kliniknya dan meminta saran gaya hidup sehat yang ‘sempurna.’

“Antusiasme terhadap makan makanan sehat bukan orthorexia,” kata Karina kepada Coach. Saat antusiasme berubah menjadi obsesi, dikatakan Karina, baru lah layak disebut orthorexia.

Orang yang terobsesi makanan sehat, menurut Karina, bakal merasa bersalah bila suatu kali tidak makan makanan sehat. Mereka mengutuk diri sendiri, “Saya telah berlaku keji.”

Karina sendiri malah tidak mengkhususkan makan makanan ‘tak berdosa,’ sekalipun berprofesi sebagai naturopath yang sangat memperhatikan makanan yang masuk ke dalam mulut.

Pengidap orthorexia terobsesi menjadi ‘baik’ dan dengan sendirinya memaksakan diri. “Jika mereka lebih memilih secangkir kopi daripada smoothie sayur, mereka merasa tidak murni.”

Niat menyantap makanan sehat memang sangat baik. Namun menurut Loren, kita tetap butuh penyeimbang. Menjaga keseimbangan hidup berarti menjaga jiwa raga agar tetap sehat.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER