Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang empat hari dibuka, pada 9-12 November 2016, pameran makanan dan minuman SIAL Interfood di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, menarik minat masyarakat. Tampak antrean mengular di semua bilik registrasi di Hall A, B dan D.
SIAL Interfood merupakan pameran pameran terbesar makanan dan minuman, juga hotel, restoran,
catering (horeca), serta jasa boga dan
bakery. Pameran kali ke-16 ini diikuti 800 perusahaan dari 33 negara, didukung sejumlah kementerian serta asosiasi.
Selain pameran, juga digelar berbagai program lokakarya, kelas memasak dan meracik minuman yang menampilkan
chef Degan Septoadji, Henry Bloem, juga Sisca Soewitomo. Tak heran bila banyak ibu yang menjejali pameran ini, selain para pebisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal tiket pameran ini tidak murah, Rp150ribu per orang untuk empat hari pameran. Seorang bapak mengeluhkan uang yang ia keluarkan untuk membeli dua tiket di bilik registrasi. Tapi sang istri menghiburnya, “Enggak apa-apa, kan nanti balik modal.”
Sementara seorang ibu lain tampak antusias lantaran mendapat tiket gratis dari kerabatnya. Kepada CNN Indonesia.com, ia mengaku puas berkeliling dari stan ke stan. “Saya sampai kekenyangan, icip-icip terus di sana sini. Hahaha,” katanya.
Tentu saja, tidak semua ibu sekadar datang untuk menonton kelas memasak dan mencicip aneka makanan. Ada pula yang serius melihat teknologi peranti masak terkini dan peluang bisnis, sebagaimana Heni Pridia,
food stylist, dosen dan penulis buku masak.
“Saya datang ke pameran ini untuk melihat tren terbaru kuliner masa kini,” katanya kepada CNNIndonesia.com seraya menambahkan, “Saya juga melihat antusiasme orang-orang terhadap kuliner yang ternyata enggak pernah mati dan terus berkembang.”
Diyakini wanita yang tinggal di Tangerang ini, bisnis kuliner menjanjikan, dan pameran SIAL Interfood mendukung kebutuhan untuk itu, “dari mulai bisnis yang butuh modal gede sampai UKM, dari Kerry yang privat sampai Bogasari yang massal.”
Ia pun memuji pameran yang dihelat oleh SIAL Group dan Krista Exhibition ini. “Keren, skala internasional, tidak kalah dengan pameran serupa di luar negeri. Pengerjaannya sangat detail dan kelihatan penuh cinta sehingga rapi banget.”
Salah satu stan yang diakui Heni membuatnya betah berlama-lama berkunjung adalah Baumkuchen, produsen
cake asal Jerman. Ini merupakan kali pertama Uni Eropa mengikuti SIAL Interfood, sebagaimana dikatakan Nicolas Trentesaux, Direktur SIAL Network.
“Saya tentu saja senang SIAL Interfood digelar sekali lagi di Jakarta. Apalagi di edisi ke-16 ini untuk pertama kali Uni Eropa berpartisipasi, selain juga Korea dan China,” kata Nicolas kepada CNNIndonesia.com. “Harus diakui ini edisi fantastis.”
(vga/vga)