Menangis Saat Menonton Film Sedih Tunjukkan Kekuatan

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2016 10:30 WIB
Orang yang menangis saat menonton film sedih dan haru bukanlah orang yang cengeng, sebaliknya dia justru punya kekuatan empati yang tinggi.
Orang yang menangis saat nonton film bukan melambangkan tingkat cengeng seseorang, tapi justru punya kekuatan empati.(Milada Vigerova)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah menangis saat sedang menonton adegan film yang menyedihkan atau mengharukan? Jangan pernah merasa malu menitikkan air mata hanya karena tak mau dianggap cengeng, berlebihan, atau lemah hati.

Hal itu karena bukan Anda sendiri saja yang menangis saat melihat adegan sedih. Penelitian menyebutkan bahwa 92 persen orang pernah menangis saat menyaksikan setidaknya satu film.

Sekitar 92 persen ini termasuk laki-laki dan perempuan. Yang membedakan keduanya adalah judul film yang membuat mereka menangis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anda tak perlu merasa malu dan menganggap diri cengeng hanya karena menangis saat nonton film. Karena ternyata, penelitian mengungkapkan bahwa orang yang menangis saat menonton film sedih adalah orang yang kuat.

Mengutip Your Tango, orang yang menangis saat nonton film cenderung memiliki hal positif yang sedikit dimiliki orang lain, yaitu empati.

Butuh orang yang 'istimewa' untuk bisa memiliki empati. Karena di luar sana lebih banyak orang yang termasuk narsistik dan sosiopat. Mereka adalah orang yang hidup tanpa empati.

Mereka tak pernah bisa merasakan bagaimana penderitaan orang lain. Peduli pada situasi dan kondisi orang lain pun sebenarnya dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk Anda.

Ketika orang lain menghadapi situasi yang kurang beruntung dan Anda bisa merasakan empati, maka ada nilai tambah positif dalam diri.

Empati mungkin bukan hal yang menunjukkan kekuatan Anda secara fisik. Namun, empati adalah salah satu tanda bahwa Anda memiliki kekuatan emosional yang tinggi.

Penelitian menujukkan bahwa fiksi, baik dalam bentuk buku atau sinema, akan meningkatkan kemampuan empati.

Mengutip Elite Daily, hal ini masuk akal karena cerita fiksi memungkinkan Anda untuk bisa membayangkan sebuah realitas yang berbeda.

Pada gilirannya, Anda bisa menjadi lebih terbuka dan bisa memahami individu lainnya. Akibatnya, Anda akan jadi sosok yang lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan penuh kasih.

Film-film fiksi yang menyedihkan ini memungkinkan Anda untuk bisa masuk ke dalam pikiran orang lain. Tidak hanya dalam arti mengidentifikasi karakter seseorang, tapi juga melihat 'dunia lain' seperti orang lain melihatnya.

Film menyedihkan dirancang untuk memengaruhi Anda pada tingkat emosional orang lain. Ketika Anda menonton film dengan konten yang emosional, otak akan melepaskan hormon oksitosin, hormon yang bertindak sebagai neurotransmitter.

Oksitosin akan membantu orang terhubung dengan manusia lain. Ini akan memaksa orang untuk bisa lebih empatik, mencintai, memercayai orang lain, dan tidak bertindak egois.

Paul J. Zak, seorang neuroekonomis di Claremont Graduate School menyebut oksitosin sebagai molekul moral.

Ketika menangis selama menyaksikan film emosional, oksitosin akan meningkatkan kadar empati, altruisme, dan kepuasan diri.

Selain soal kecerdasan dan kekuatan emosi, menangis saat menonton film juga menunjukkan ketajaman serta kecerdasan dalam mengolah informasi dalam film tersebut.

(chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER