Jakarta, CNN Indonesia -- Plastik masih jadi penyumbang sampah terbesar di lautan, dan Indonesia merupakan negara terbesar ke-dua penghasil sampah plastik ke laut.
Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia memproduksi sampah plastik di lautan sebesar 187,2 juta ton. Penyumbang sampah plastik terbesar adalah China yang mencapai 262,9 juta ton.
Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak komunitas dan perusahaan yang berupaya mengurangi sampah plastik di lautan. Salah satunya adalah Adidas yang berkolaborasi dengan Parley for the Oceans, sebuah organisasi yang fokus mengurangi sampah plastik di laut. Keduanya bekerjasama menghasilkan sepatu berbahan plastik daur ulang, yang dibuat dari sampah plastik di laut.
Tahun lalu, mereka baru berhasil memproduksi prototipe tiga dimensi, yang bertujuan membuat dunia desain dan industri manufaktur, menyadari bahwa ada cara modis mengurangi sampah lautan.
Tahun ini, mereka memproduksi 7000 pasang sepatu yang dibuat dari sampah plastik lautan.
“Kami memproduksi 7000 pasang dan mulai bulan ini akan dijual di seluruh toko Adidas dengan harga US$220 (Rp2,95 juta),” kata James Carnes, Vice President of Strategy Creation Adidas, dalam rilis yang diterima
CNNIndonesia.com.
Sepatu tersebut 90 persen dibuat dari sampah plastik yang dikumpulkan di kawasan Maladewa. Koleksi tersebut diberi nama ‘UltraBOOST Uncaged Parley’.
Ke depannya, Adidas akan terus mengembangkan sepatu daur ulang.
“Kami berencana membuat satu juta pasang sepatu menggunakan plastik daur ulang pada 2017. Selain itu, kami juga ingin menghilangkan penggunaan plastik ‘perawan’ dari rantai pasokan dan menggunakan plastik daur ulang sebagai gantinya,” ujar Carnes.
Selain itu, Adidas juga mengembangkan material baru bernama Biosteel®, yang merupakan tiruan sutra alami. Bahan tersebut akan digunakan pada koleksi prototipe Adidas Futurecraft Biofabric.
Berbeda dengan sepatu plastik daur ulang, koleksi Futurecraft Biofabric bisa terurai lebih mudah di alam.
“Inovasi ini melanjutkan perjalanan adidas inovasi berkelanjutan, dimulai dari penggunaan plastik baru, ke plastik daur ulang, ke inisiatif kerjasama dengan Parley for the Oceans,” tutur Carnes.
[Gambas:Youtube] (les)