Jakarta, CNN Indonesia -- Postur boleh mungil, tapi May Chow bisa membuktikan prestasinya yang besar dan tidak kalah dibanding chef lain, terutama pria, yang berpostur lebih bongsor.
May baru saja ditabalkan sebagai
Asia’s Best Female Chef 2017, penghargaan bergengsi yang merupakan bagian dari program Asia’s 50 Best Restaurants. Acara penganugerahannya bakal digelar di Hotel W di Bangkok, Thailand, pada 21 Februari 2017.
“Terima kasih
@theworlds50best untuk penghargaan ini dan terima kasih kepada semua rekan di industri [kuliner], kawan, keluarga, untuk ucapan selamatnya. Ini agak berlebihan. Tak bisa berkata-kata lagi,” cuit sang chef via akun Instagram
@littlebaomay.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya selalu bersyukur,” May melanjutkan cuitannya, pada Selasa (13/12), seraya menyertakan tagar #asias50best #bestfemalechef #asiasbestfemalechef2017 #theworlds50best, juga beberapa emoji dua telapak tangan mengatup yang menyimbolkan puji syukur.
May memang patut bersyukur dan berbangga dipilih oleh lebih dari 300 pakar industri kuliner di seluruh kawasan Asia. Renjana, semangat wirausaha dan komitmen menjadi nilai tambah May yang membuatnya layak menyandang predikat Chef Wanita Terbaik se-Asia.
“May Chow merepresentasikan generasi baru chef-pemilik restoran Asia kini,” kata William Drew, Group Editor of Asia’s 50 Best Restaurants, dalam siaran pers. “Muda, energik dan kreatif, dia mengusung perspektif segar untuk masakan tradisional.”
Lahir di Kanada, May menghabiskan masa kecil di Hong Kong dan Amerika Serikat (AS). Setelah menyelesaikan kuliah di jurusan manajemen hotel di Boston University, ia pulang kampung ke Hong Kong pada 2008, mengasah keterampilan kuliner di restoran lokal.
Pada 2013, May membangun restoran Little Bao di Hong Kong. Seolah mencerminkan posturnya, restoran yang menyajikan menu andalan bakpao imut-imut ini pun berukuran mungil: hanya memuat 20 kursi. Tahun ini, dia membuka cabang di Bangkok.
Salah satu bakpao buatan May yang terkenal dibuat berlapis, menyerupai burger isi sayuran. Secara keseluruhan, sajian makanan di restorannya memiliki cita rasa Asia yang familiar, namun disajikan secara lebih segar dan modern.
“Saya sangat tersanjung menjadi Asia’s Best Female Chef,” kata sang wanita 32 tahun dalam siaran pers. “Saya harap, saya bisa menjadi panutan bagi wanita chef Asia lain, menyuguhkan harapan dan kesempatan bagi mereka yang mengejar renjananya.”
(vga/vga)