Singapura, CNN Indonesia -- Berdiri selama 60 menit di suhu tropis Singapura yang lembap demi sepiring ayam saus soya khas Hong Kong mungkin terkesan buang-buang waktu.
Apalagi ayam saus soya termasuk salah satu makanan yang bisa dengan mudah didapat di Singapura. Jadi buat apa membuang-buang waktu di kedai milik chef Chan Hon Meng?
Namun sebenarnya mengantre sepiring ayam saus soya ala chef Chan tergolong cukup berharga. Seporsi ayam saus soya buatannya dijual dengan harga terjangkau, sekitar SGD4 atau sekitar Rp38 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, harga murah bukan satu-satunya alasan Anda untuk tetap bertahan dalam antrean panjang di kedai peranakan klasik milik Chan. Ayam saus soya di kedai sederhana milik pria 61 tahun itu memegang titel bintang Michelin dengan harga termurah di dunia.
Ayam Saus Soya Istimewa
Pada pertengahan Desember lalu, di pengujung penantian Natal, 74 kursi di kedai Liao Fan Hong Kong Soya Chicken Rice & Noodle milik Chan terisi penuh. Di luar kedai, antrean mengular tiga saf. Kedai itu belokasi di Smith Street, jantung Chinatown di Singapura.
Mayoritas pengunjung yang merupakan turis asing harus menghabiskan setidaknya 40 menit untuk mendapat giliran masuk ke kedai Liao Fan Hong Kong.
 Penggantungan ayam akan membuat minyak ayam turun dan menyisakan kulit yang garing serta penuh aroma. (CNN Indonesia/Abraham Utama) |
Tidak ada petunjuk waktu kapan orang yang berdiri di deretan paling belakang dapat masuk ke kedai ini. Pengantre hanya bisa 'terbebas' dari daftar tunggu jika ada pelanggan yang sudah selesai bersantap dan meninggalkan mejanya yang penuh dengan piring-piring kotor.
Hanya kesabaran yang menjadi kunci untuk menjawab kenikmatan ayam saus soya yang ramai dibicarakan itu.
Usai terbebas dari antrean 'penunggu meja' tak berarti Anda bakal segera menikmati potongan ayam dengan kulit bersemu kemerahan dan garing ini. Pengunjung harus mengantre lagi setidaknya 15 menit untuk sampai ke mesin pemesanan berlayar sentuh. Seorang pegawai kedai akan memandu Anda memilih menu.
Liao Fan menawarkan empat pilihan protein, selain ayam saus soya, terdapat babi
barbeque (
char siew), babi panggang, dan iga babi panggang.
Empat sajian tersebut ditawarkan dengan tiga pilihan karbohidrat, yaitu nasi putih, mi kuning, dan kwetiau alias mi putih berbahan dasar tepung beras (
hor fun).
Liao Fan juga menawarkan empat panganan pendamping berupa tumis sayuran hijau, tumis taoge, tahu goreng saus asam manis khas Thailand, dan sup pangsit. Uniknya, Chan menghargai semua
side dish itu SGD1 lebih mahal dari sajian khas di kedainya. Makanan pendamping ini dihargai SGD5.
Setelah menyelesaikan pemesanan dan pembayaran, pelayan kedai memberikan pengunjung sebuah
pager yang memuat nomor antrean pengambilan makanan. Saat gawai lawas berdering, itu pertanda pesanan Anda siap diambil dan dinikmati.
Faktanya, sepiring ayam saus soya kreasi Chef Chan memang tidak mengecewakan kala disantap setelah berjuang melepaskan diri dari antrean panjang.
Seporsi ayam saus soya dengan tambahan mi kuning tipis terlihat sangat menggoda selera. Tak ada hiasan berlebihan dan mewah seperti makanan di restoran Michelin lain. Ayam dan mi hanya disajikan di atas piring persegi berwarna putih bersih. Kedai ini lebih mengandalkan rasa dibanding hal lain.
 Ayam saus soya terasa sangat menggoda dengan resapan bumbu yang pekat. (CNN Indonesia/Abraham Utama) |
Rasa sedap langsung menjalar ke seluruh indra pengecap saat ayam saus soya disantap. Ayam ini dibumbui dengan baik menggunakan olesan saus soya.
Proses marinasi ayam dengan saus soya membuat rasanya semakin dalam dan meresap. Untuk menghasilkan rasa yang enak, Chan juga memanggang ayamnya dengan suhu yang rendah dan lama. Rasa manis ayam mendominasi, tapi tidak berlebihan karena diimbangi sisi gurih.
Ayam saus soya dan pilihan karbohidrat diperkaya beberapa sendok sari pati ayam hasil pemanggangan. Daging ayamnya terasa sangat lembut di dalam, namun cukup garing di luar. Hal ini didapatkan dari proses 'penjemuran' ayam selama beberapa jam.
Penggantungan ayam akan membuat minyak ayam ini turun dan menyisakan kulit yang garing serta penuh aroma.
Untuk meningkatkan gairah bersantap, sambal belacan yang cukup pedas juga ditambahkan di sisinya.
Makanan Pendamping Lain
Sajian menu pendamping lain di kedai Chan ini juga tak kalah menggoda dengan ayam saus soya. Kali ini yang jadi pilihan adalah
Thai style tofu.Masakan tersebut terbuat dari tahu sutra yang digoreng dalam minyak bersuhu tinggi yang dicampur dengan tumisan buah. Tahu yang digoreng dalam minyak panas ini menghasilkan tekstur garing di luar namun kelembutannya tetap terjaga.
 Sajian tahu ala Thailand ini pun tak boleh dilewatkan. (CNN Indonesia/Abraham Utama) |
Tahu itu disajikan dalam bumbu asam manis khas yang ringan dan taburan buah pir yang dipotong memanjang. Jika dimakan dalam satu suapan, maka sensasi renyah akan diikuti ledakan kelembutan tahu sutra.
Cita rasa menu yang dijajakan Hawker Chan membuat pelengkap hidangan berupa acar cabai dan saus cabai tak berarti.
Rencana Jangka PanjangSaat Michelin memberikan titel satu bintang kepadanya, Chef Chan baru mengelola satu kios di lantai dua Chinatown Food Complex. Lokasinya ada di seberang restoran berpendingin udara pertamanya.
Di
food court itu, kios Chef Chan adalah satu dari ratusan kios yang menyajikan santapan khas daratan China bagian selatan.
Kios Liao Fan di Chinatown Food Complex merupakan kedai pertama Chef Chan. Kedai tersebut adalah satu dari ratusan kedai masakan khas Canton di pertokoan yang berada di jantung Chinatown Singapura. (CNN Indonesia/Abraham Utama) |
Kini Chef Chan menatap strategi panjang pengelolaan bisnis kuliner yang telah ditekuninya sejak 1987. Pada pertengahan 2016 lalu, ia meneken kontrak senilai kurang lebih SGD2 miliar dengan Hersing Culinary, sebuah korporasi yang memegang sejumlah merek global, termasuk Tim Ho Wan, kedai kecil penjaja dim sum di Hong Kong yang juga memiliki titel bintang Michelin.
Hersing Culinary telah membawa Tim Ho Wan ke berbagai belahan dunia, termasuk satu kedai pertama mereka di New York yang dibuka pada 16 Desember 2016. Tim Ho Wan pun memiliki dua gerai di Indonesia.
Liao Fan Hong Kong akan segera memulai perjalanan global mereka. Mengutip
Strait Times, Chef Chan telah menyatakan niat menjadikan ayam saus soya kreasinya sebagai sajian ayam terpopuler ke-dua di dunia setelah Kentucky Fried Chicken.
(vga)