Konsumsi 'Si Manis' vs Asupan Kalori Harian

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Des 2016 09:05 WIB
Sebuah studi terbaru menunjukkan gula atau pemanis rendah dan bahkan bebas kalori tidak mempengaruhi asupan kalori dan gula darah per sehari.
Sebuah studi terbaru menunjukkan gula atau pemanis rendah dan bahkan bebas kalori tidak mempengaruhi asupan kalori dan gula darah per sehari. (Hebi65/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi terbaru menunjukkan konsumsi gula atau pemanis rendah dan bahkan bebas kalori tidak mempengaruhi asupan kalori dan gula darah dalam sehari.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Agency for Science, Technology and Research (A*STAR) Singapura, dan dilansir Live Science, melibatkan 30 pria sehat berusia 21 hingga 50 yang terbagi dalam beberapa kelompok pengujian.

Para responden diminta mengonsumsi jenis sarapan yang sama, dan dilanjutkan dengan minum minuman yang mengandung satu dari empat jenis pemanis. Pemanis tersebut adalah gula biasa (sukrosa), pemanis buatan aspartam, pemanis alami bebas kalori dari daun stevia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian para responden makan siang sampai kenyang. Setelahnya, mereka pulang ke rumah dan menggunakan jurnal harian untuk mencatat jumlah makanan dan kalori yang dikonsumsi selama satu hari.

Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di International Journal of Obesity pada 13 Desember 2016 itu ditemukan fakta bahwa seluruh responden rata-rata mengonsumsi jumlah kalori yang sama per hari, yaitu 2.300 kalori, terlepas jenis pemanis yang mereka konsumsi.

Ketika seseorang mengonsumsi pemanis rendah atau tanpa kalori saat sarapan, para peneliti menduga mereka akan cenderung makan lebih banyak saat makan siang atau makan pada waktu lain.

"Energi yang tersimpan dari mengganti gula dengan pemanis non-nutritif sepenuhnya dikompensasi pada waktu makan selanjutnya dalam hari tersebut," kata Siew Ling Tey, peneliti studi ini.

Sebagai tambahan, meski partisipan mengalami lonjakan kadar gula darah sesaat setelah mengonsumsi gula biasa saat sarapan, kejadian lonjakan gula darah yang lebih besar setelah makan siang terjadi pada mereka yang mengonsumsi minuman dengan pemanis bebas kalori.

Ini berarti kadar rata-rata gula darah secara umum hampir sama untuk seluruh kelompok dalam periode tiga jam sebelum dan sesudah makan siang.

Namun para peneliti memberikan catatan bahwa studi ini tergolong penelitian kecil dan pemanis yang diuji hanya dalam satu hari. Peneliti beranggapan butuh penelitian dalam jangka waktu lebih panjang untuk melihat dampak pada bobot tubuh dan kadar gula darah berdasarkan konsumsi tipe gula atau pemanis.



(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER