Jakarta, CNN Indonesia -- Ada pemandangan menarik di Gili Trawangan, Lombok, pada Selasa (20/12). Pasalnya, dua orang wisatawan asal Australia sedang diarak massa karena melakukan aksi pencurian sepeda yang terekam kamera keamanan.
Mereka diarak keliling pulau indah itu dengan papan berisi tulisan yang tergantung di lehernya.
“Saya adalah pencuri. Jangan meniru apa yang saya lakukan,” bunyi tulisan di papan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisatawan yang belum diketahui identitasnya itu terbukti melakukan aksi pencurian sekitar sepuluh hari yang lalu. Saat itu, situasi pulau memang sedang ramai, karena menjalang liburan Natal dan Tahun Baru.
Dari dokumentasi yang terekam dalam kamera CCTV, dua wisatawan itu terlihat mencuri sepeda dari sebuah hotel. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Muhammad Taufik.
Taufik mendapat laporan dari manajer hotel setelah aksi pencurian itu terjadi, yang juga membawa barang bukti rekaman CCTV.
“Kami langsung menginterogasi mereka, membuat kesepakatan, mengaraknya keliling pulau dan meminta mereka untuk meninggalkan Gili Trawangan,” kata Taufik, seperti yang dikutip dari
AFP.Dua wisatawan itu merupakan orang asing pertama yang diarak karena melakukan aksi pencurian pada tahun ini.
Hukuman memalukan itu tak hanya berlaku bagi orang asing, karena beberapa orang Indonesia yang melakukan aksi kriminal sejenis juga pernah diarak. Setelah diusir dari pulau, mereka tidak akan boleh kembali selamanya.
Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, apakah setelah meninggalkan Gili Trawangan kedua wisatawan Australia itu juga akan tetap digiring ke kantor polisi.
“Mengarak orang yang melakukan tindikan kriminal merupakan tradisi kami sejak beberapa tahun yang lalu. Saya tidak tahu apakah mereka akan digiring ke kantor polisi, yang penting saat ini mereka sudah meninggalkan pulau ini,” ujar Taufik.
Keamanan memang menjadi faktor yang memengaruhi kenyamanan saat berwisata. Karena jika aksi kriminal dibiarkan, maka akan banyak wisatawan yang kapok berkunjung.
Untuk mencapai Gili Trawangan, wisatawan bisa menumpang kapal cepat dari Bali atau Lombok. Tarifnya bervariasi, sekitar ratusan ribu rupiah per orang.
Sesampainya di sana, wisatawan bisa melakukan beragam aktivitas, mulai dari menyelam sampai berpesta.
Ada sekitar 20 titik selam di sana, dengan medan yang berbeda-beda.
Sampai akhir tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan kunjungan tiga juga wisatawan ke tiga kepulauan Gili yang populer, yaitu Trawangan, Meno dan Air.
(ard)