Tantangan Kemenpar Mendatangkan 15 Juta Wisman

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 11:05 WIB
Tahun depan, Kementerian Pariwisata menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak 15 juta. Apa yang akan Menpar Arief Yahya lakukan?
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengumumkan pencapaian yang telah diperoleh pada tahun ini sekaligus target yang akan diraih pada tahun depan dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 di Kantor Kemenpar, Jakarta, pada Rabu (21/12).

Dijabarkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, hingga akhir tahun ini, total jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 275 juta orang, dengan pembagian 12 juta orang wisatawan mancanegara (wisman) dan 263 juta wisatawan nusantara (wisnus).

Jumlah tersebut naik sekitar 3,7 persen dari tahun lalu, yaitu dengan total sebanyak 265 juta orang, dengan pembagian 10 juta wisman dan 255 wisnus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencapaian berikutnya ialah peningkatan kontribusi industri pariwisata terhadap PDB Nasional (dari 10 persen menjadi 11 persen), devisa (dari Rp144 triliun menjadi 172 triliun), dan jumlah tenaga kerja (dari 11,4 juta orang menjadi 11,8 juta orang).

Sedikit namun menjadi bukit, mungkin itulah pedoman yang dipegang teguh oleh Menpar Arief dan jajarannya, jika melihat pencapaian atas kinerja Kemenpar selama setahun ini.

Karena jika dibandingkan, jumlah kedatangan wisman ke Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan Thailand. Dalam periode yang sama, Negara Gajah Putih itu telah didatangi oleh 27 juta wisman.

“Kita masih tertinggal jauh dengan Thailand, namun pertumbuhan industri pariwisatanya berhasil melebihi Singapura dan Malaysia. Jika seluruh pemangku usaha mau turun tangan, saya yakin tahun depan kita bisa mengejar Thailand,” kata Menpar Arief.

Tahun penjualan

Untuk tahun depan, target yang ingin dicapai Kemenpar ialah kedatangan 15 juta wisman dan 265 wisnus, peningkatan PDB Nasional sebesar 13 persen, devisa Rp200 triliun, jumlah tenaga kerja 12 juta orang dan indeks daya saing naik peringkat ke-40.

Menpar Arief mengaku optimis dengan pencapaian target tahun depan, karena selama beberapa tahun terakhir pihaknya sudah melakukan promosi secara maksimal.

“Tahun pertama dan kedua kami melakukan branding dan advertising. Tahun depan kami akan melakukan selling. Saya ingin, industri pariwisata bisa menjadi pennyumbang PDB, devisa, lapangan kerja yang paling mudah dan murah,” ujar Menpar Arief.

Tiga hal penting yang ditekankan Kemenpar untuk mencapai target dan akan dimulai pada kuartal pertama tahun depan ialah penjualan secara digital, konektivitas udara dan pembangunan homestay.

Tiga hal itu akan difokuskan ke kawasan 3 Greaters (Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau) serta 10 Bali Baru (Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Labuan Bajo, Wakatobi, Wisata Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, dan Morotai).

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, di Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)

Tahun lalu, dengan 19,5 juta tempat duduk dalam penerbangan (seat capacity), sebanyak 12 juta wisman bisa didatangkan. Maka pada tahun ini, jumlah seats capacity-nya akan ditambah 4 juta.

Selain seat capacity, maskapai penerbangan akan didorong untuk memperbanyak rute ke daerah wisata Indonesia. Bandara internasional juga akan diminta beroperasi 24 jam.

Dijelaskan Menpar Arief, sasaran penerbangannya antara lain ke China (2,4 juta wisman), Singapura (2,2 juta wisman), Eropa (2,1 wisman), Australia (1,8 wisman), Malaysia (1,7 wisman), Jepang (762 ribu wisman), India (546 wisman), Korea Selatan (514 wisman), Amerika (380 wisman), Timur Tengah (340 wisman), Filipina (217 wisman), Thailand (135 wisman) dan pasar lainnya (1,5 juta wisman).

“Perwujudannya akan berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, Airnav dan maskapai penerbangan,” kata Menpar Arief.

“Sebanyak 75 persen wisatawan datang dengan penerbangan. Kita akan fokuskan dulu penerbangan ke negara penyumbang wisman terbesar untuk hasil cepatnya,” lanjutnya.

Pemerintah daerah ikut bertanggung jawab

Hadir dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani, menyatakan kalau jajarannya siap mendukung langkah Kemenpar.

PHRI akan meminta langsung pelaku usaha untuk bergerak lebih cepat.

“Tantangan Kemenpar juga tantangan bagi kami. Yang paling terdekat, kami akan menggelar promosi di saat low season, Januari sampai Maret, mulai tahun ini. Kami berusaha buktikan keefektifan promosinya,” kata Haryadi.

Produk pariwisata seperti acara tahunan pacuan kuda di Aceh bisa menjadi penarik kedatangan wisatawan. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Haryadi memaparkan, saat ini jumlah total kamar hotel yang dimiliki Indonesia adalah 507 ribu kamar. Jika seandainya rata-rata kamar bertarif Rp500 ribu, maka akan ada uang Rp1,3 triliun yang masuk ke kantong negara.

Ia melanjutkan kalau kedatangan wisatawan perlu dipancing dengan produk pariwisata yang baik, misalnya penyelenggaraan acara tahunan yang dikemas secara menarik setiap tahunnya.

Pemerintah daerah dinilai Haryadi bertanggung jawab penuh terhadap produk pariwisata tersebut.

“Misalnya di kawasan A ada festival tahunan ini, itu harus difokuskan, sehingga wisatawan tak ada alasan lagi untuk tidak berkunjung ke sini,” kata Haryadi.

“Daerah yang paling siap akan lebih cepat mendapat hasilnya. Tentu saja harus ada kolaborasi dari segala pihak saat menentukan produk pariwisata mana yang paling cocok untuk dipromosikan,” lanjutnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER