Jakarta, CNN Indonesia -- Nigeria telah menyita lebih dari 100 karung beras palsu yang diselundupkan ke negara tersebut. Penyelundupan ini terjadi setelah harga bahan pangan meroket menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.
Seorang tersangka telah ditahan dengan barang bukti 102 karung berisi beras palsu. Pihak pejabat setempat memperingatkan masyarakat untuk menjauhi beras palsu karena berbahaya bagi kesehatan.
Melansir AFP, pihak berwenang setempat menduga beras tersebut diselundupkan dari China melalui pelabuhan Lagos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat yang enggan disebut namanya menyebut karung beras berukuran 50 kilogram bermerek
Best Tomato Rice itu tidak memiliki tanggal produksi dan dicegat di daerah Ikeja pada awal pekan ini.
"Kami telah melakukan analisis awal dari beras yang kami duga adalah beras plastik. Setelah direbus, beras ini lengket dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi pada orang yang mengonsumsi ini," kata Mohammed Haruna, pengelola adat Ikeja.
Nigeria telah melarang impor beras guna meningkatkan produksi beras lokal.
Haruna mengatakan beras plastik tersebut akan dijual menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru dengan harga beras pasaran yang tengah tinggi akibat inflasi.
Satu karung beras ukuran 50 kilogram di Nigeria dijual seharga 20 ribu naira atau setara US$63 atau Rp847 ribu. Harga ini naik dua kali lipat dibanding Desember tahun lalu.
Inflasi di negara tersebut melonjak hingga 18,5 persen pada November 2016. Kenaikan ini didorong akibat tingginya harga pangan.
Layanan bea cukai telah mengirim beras plastik itu ke Badan Nasional Pengendalian dan Administrasi Obat dan Makanan untuk pengujian lebih lanjut.
(end/vga)