Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Hong Kong menyatakan, seorang pria tua warga setempat yang diketahui terpapar flu burung telah meninggal dunia. Ini menjadi catatan korban meninggal flu burung pertama Hong Kong di musim dingin tahun ini.
Melansir AFP, pria 75 tahun tersebut terdiagnosis setelah berkunjung ke Provinsi Guangdong di China daratan. Di provinsi tersebut, ia membeli seekor ayam di pasar tradisional.
Dinas Kesehatan Hong Kong mengatakan, sepulang dari kunjungan tersebut, si pria menderita sakit dan pengujian menunjukkan hasil positif: pria tua itu menderita flu burung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria tersebut meninggal dunia pada Minggu (25/12) dan menambah jumlah kematian di China akibat flu burung.
Lebih dari 50 orang diketahui menjalin kontak dan berdekatan dengan korban, termasuk orang satu atap dan petugas kesehatan.
Harian South China Morning Post menyebut puluhan orang tersebut kini berada di bawah pengawasan medis. Selain itu, kasus infeksi kakek tersebut adalah kali ke-17 terjadi akibat virus H7N9 di Hong Kong.
Jepang Musnahkan AyamDi sisi lain, Jepang mulai memusnahkan 90 ribu unggas yang mengandung virus, pada Selasa (27/12), untuk mencegah penyebaran virus flu burung.
Terhitung lebih dari satu juta unggas peternakan yang dimusnahkan oleh para petugas sebagai upaya pencegahan penyebaran virus strain H5 atau flu burung.
Di Negeri Matahari Terbit, otoritas setempat telah mencatat beberapa lokasi yang memiliki gejala flu burung.
Otoritas setempat mengatakan Prefektur Kumamoto di barat daya Jepang mulai memusnahkan 93 ribu unggas peternakan setelah virus strain H5 positif ditemukan di kota Nankan.
"Pemusnahan ini diharapkan selesai dalam 24 jam," kata seorang pejabat seperti dilansir AFP. Ia menambahkan hampir 400 pejabat berwenang diturunkan guna menjalankan operasi tersebut.
Kasus flu burung di Jepang selama musim dingin ini pertama kali muncul pada November. Hal itu menyebabkan 18 ribu unggas dimusnahkan di Prefektur Aomori.
Beberapa kasus lain pun muncul di penjuru Jepang, mulai dari pulau paling utara yaitu Hokkaido hingga Kyushu di barat daya.
Kementerian Pertanian dan Peternakan setempat mengatakan hingga pemusnahan pada Selasa lalu, jumlah unggas yang dimatikan akibat virus ini menjadi 1,07 juta ekor.
(chs/chs)