Dua Orang Tewas Akibat Flu Burung di China

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 21:02 WIB
Kementerian Pertanian China menyatakan dalam dua bulan terakhir, lebih dari 110 ribu unggas telah dimusnahkan setelah wabah flu burung merebak.
Flu burung merebak di Hong Kong, dua tahun lalu. Kini, merenggut nyawa di China. (Reuters/Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang di Provinsi Anhui, China, tewas setelah terinfeksi virus burung H7N9. Kasus tersebut jadi yang pertama di China pada musim dingin ini. Di sisi lain, Macau juga mencatat kasus infeksi pertama.

Melansir Reuters, Provinsi Anhui melaporkan lima kasus flu burung H7N9 sejak 8 Desember 2016, termasuk di antaranya dua pasien meninggal. Namun belum diberitakan apakah kondisi tiga pasien lain pulih atau makin parah.

Laporan dari Anhui ini menggenapkan jumlah pasien terinveksi H7N9 di China menjadi tujuh orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus ini tidak terdeteksi pada manusia atau hewan di China hingga Maret 2013.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan jenis virus ini tidak mudah berpindah antarmanusia dan kasus infeksi lanjutan antarmanusia belum pernah dilaporkan.

Yang justru mengkhawatirkan adalah kemampuan virus ini untuk bermutasi dan perubahan genetik yang dapat meningkatkan potensi pandemik.

Wabah flu burung di China daratan yang terbilang masif terakhir kali dilaporkan pada akhir 2013 hingga awal 2014. Wabah itu menewaskan 36 orang dan membuat kerugian di sektor pertanian hingga US$6 juta.

Juru bicara Dinas Kesehatan Provinsi Anhui mengatakan pemerintah setempat kini menutup beberapa pasar ternak dan melakukan sterilisasi sebagai upaya pencegahan penyebaran virus semakin meluas.

Sedangkan otoritas Shanghai menyebut seorang pria tengah dirawat akibat terinfeksi H7N9 di kota terbesar di China tersebut.

Pasien terinfeksi setelah diketahui bepergian dari Provinsi Jiangsu. Dinas Kesehatan Provinsi Jiangsu mengatakan mereka sedang mencari tahu asal infeksi yang terjadi.

Peternakan Waspada

Kasus lain terungkap di Xiamen, kota di Provinsi Fujian. Pemerintah lokal menghentikan penjualan ternak sejak Kamis (22/12) setelah seorang pria 44 tahun terdiagnosa virus H7N9.

Media lokal Xinhua melaporkan, pasien tersebut dirawat di rumah sakit dan kini sudah berada dalam kondisi yang stabil.

Di tempat lain, Hong Kong, juga melaporkan kejadian flu burung untuk pertama kalinya di kota metropolitan tersebut pada musim dingin ini.

Macau, juga mengalami hal serupa. Biro Layanan Kesehatan Macau mengatakan segera memulangkan seorang pasien yang terinfeksi H7N9 setelah dikarantina selama 10 hari.

Pasien yang diketahui pria tersebut mengatakan sebelumnya memang berdekatan dengan unggas yang terinfeksi. Dia kemudian dikarantina pada Jumat atau Sabtu.

Flu burung cenderung menyerang pada musim dingin dan semi. Para petani dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan kegiatan pembersihan, teknik karantina hewan, dan membangun fasilitas lebih baik di peternakan guna mencegah infeksi virus dari burung liar.

Kementerian Pertanian China mengatakan dalam dua bulan terakhir, lebih dari 110 ribu unggas telah dimusnahkan setelah wabah flu burung merebak. Namun virus tersebut dikatakan tidak menginfeksi manusia.

Kasus flu burung menjadi kekhawatiran regional setelah Jepang dan Korea Selatan juga memusnahkan jutaan unggas dalam satu bulan terakhir.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER