Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu resolusi tahun baru bagi para wisatawan sejati ialah mengunjungi lebih banyak daerah wisata baru. Tapi apa daya, jatah cuti di kantor terkadang memumpuskan harapan tersebut.
Bagi pekerja yang diperbolehkan bekerja dari mana saja, ada jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut. Disebut ‘bleisure’, ‘workation’, atau ‘mini-life’, kini mereka bisa bekerja sekaligus berwisata di kantor terbuka alias
co-working space.Dikutip dari
The Independent pada Kamis (5/1), saat ini semakin banyak pekerja yang melakukan hal ini. Selain dapat mewujudkan impian berwisata, dengan bekerja di
co-working space mereka juga merasa dapat menggali kreatifitas lebih dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya pekerja kantoran, para pebisnis juga mengandalkan
co-working space untuk mengendalikan perusahaannya dari jarak jauh.
Bekerja sambil berwisata juga dipermudah dengan banyaknya aplikasi pencarian akomodasi dan transportasi, seperti Airbnb dan Uber.
Apabila sudah merasa bosan dengan meja kantor dan lelah mencari kedai kopi dengan layanan internet, tidak ada salahnya untuk melakukan ‘workation’ di beberapa daerah wisata yang menyediakan
co-working space berikut ini:
BaliHamparan pantai, sawah dan kemeriahan hiburan malam menjadi daya tarik Bali. Dari pagi sampai malam, kehidupan di sana memang cenderung santai, sehingga bagi mereka yang membutuhkan ketenangan bisa bekerja sambil berwisata di sini.
Di sana, ada beberapa co-working space yang bisa dikunjungi, seperti Hubud, Lineup Hub, Sanur Space, WAVE Bali, Dojo Bali dan Livit Spaces.
Yang paling menarik ialah di Hubud, selain karena interiornya beraksen bambu, lokasi
co-working space ini juga berhadapan langsung dengan sawah milik warga sekitar. Sangat menenangkan.
Di dalam bangunan yang lebih mirip rumah makan tradisional ini terlihat banyak pengunjung yang duduk serius menatap layar komputer jinjingnya.
Dengan tarif per hari seharga Rp250 ribu, pengunjung bisa menikmati bekerja di sini selama 12 jam, tentu saja dengan akses internet dan listrik yang mumpuni.
Tak hanya menyediakan meja kerja, Hubud juga dapat mengatur akomodasi dan transportasi selama menetap di Bali.
JakartaDi sini, pilihan
co-working space-nya jauh lebih banyak, dan terletak di beberapa kawasan bisnis tempat banyak kantor perusahaan asing berada.
Pilihannya mulai dari Conclave, Ciputra GEPI Incubator, CoWorkInc, Kedasi, WorkOut, Jakarta Digital Valley, COMMA, EV Hive Coworking Space, Freeware Spaces, TierSpace, CAV Co-Working Space, dan Kejora.
Yang paling sering dikunjungi ialah Conclave. Banyak pengunjung yang merasa kalau
co-working space ini memiliki konsep yang sangat rumahan, sehingga membuat betah bekerja.
Tarif per harinya seharga Rp200 ribu, dengan layanan internet, kopi gratis, ruang loker dan pencetakan kertas.
 Wisatawan menyaksikan pemandangan terasering sawah berundak khas Bali di persawahan Desa Tegalalang, Gianyar, Bali. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf) |
BandungUdara sejuk dan kuliner yang beragam menjadikan Bandung sebagai kota wisata yang nyaman untuk dikunjungi.
Disebut sebagai kota kreatif di Indonesia, di sini juga terdapat banyak
co-working space, mulai dari Ruangréka Coworking Space Bandung, CO&CO Space, Work@ Coworking Space, Digital Innovation Lounge (DILo), dan Dicoding Space.
Di Ruangréka, tarif per harinya seharga Rp75 ribu dan per minggu seharga Rp250 ribu.
Selain ruang kerja,
co-working space ini juga menyediakan penginapan bertarif Rp200 ribu per malam.
YogyakartaSama seperti Bandung, di kota ini nuansa kreatifnya juga sangat terasa. Pecinta sejarah dan kuliner pasti sangat betah berada di Yogyakarta.
Urusan akomodasi dan transportasi juga bisa didapatkan dengan harga terjangkau di sini.
Walau terkesan tradisional, namun kota ini juga memiliki beberapa
co-working space dengan layanan internet yang bisa diandalkan, seperti Jogja Digital Valley, Ruangréka, Maliome Hackerspace, The Crib dan Blanco Coffee and Books.
Sejumlah
co-working space tersebut tidak menuliskan tarif per hari dalam situsnya, tapi harganya kurang lebih sama dengan yang ada di Bandung.
Salah satu yang menarik ialah Maliome Hackerspace, karena selain layanan internet, mereka juga menyediakan fasilitas meja bilyard, Xbox Kinnect dan televisi kabel yang bisa menjadi pelepas penat setelah bekerja seharian.
SurabayaMengikuti jejak Jakarta, kota ini juga terus berkembang dan sibuk. Suasananya hampir senyaman Yogyakarta, hanya saja Surabaya memiliki suhu udara yang lebih panas.
Beberapa
co-working space mulai banyak bermunculan di sini, di antaranya ialah SUB.CO Coworking Space Surabaya, NIN3 Space, Forward Factory dan Revio.
Salah satu
co-working space, SUB.CO, dapat dikunjungi dengan tarif Rp65 ribu per 12 jam.
Selain meja kerja, ruang meeting dan taman, mereka juga menyediakan ruang senyap yang mungkin bisa digunakan untuk berteriak-teriak jika sudah stres bekerja.
(ard)