Jakarta, CNN Indonesia -- Teh hijau selama ini diklaim berkhasiat untuk kecantikan dan kesehatan. Kandungan antioksidan dalam teh hijau dianggap bisa mencegah banyak penyakit, salah satunya kanker dan jantung.
Kandungan antioksidan yaitu katekin dalam teh hijau dianggap potensial untuk melawan kanker. Antioksidan ini memiliki kemampuan untuk memblokir aksi molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas. Radikal bebas akan menyebabkan perubahan sel-sel sehat menjadi sel kanker.
Tapi belum ada bukti kuat bahwa katekin dalam teh hijau membantu untuk mencegah kanker pada manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2009 Cochrane Library menerbitkan review dari 51 studi yang mencakup total lebih dari 1,6 juta peserta. Setiap studi menyelidiki apakah mengonsumsi teh hijau mengurangi risiko mengembangkan jenis kanker tertentu, termasuk pada orang-orang yang menderita kanker payudara, usus besar, rongga mulut, hati, pankreas, dan prostat.
Penulis studi Katja Boehm, Ph.D., seorang psikolog kesehatan di PTS Witten/ Herdecke di Jerman, mengungkapkan hasil yang bertolak belakang. Setelah meneliti data, Boehm mengatakan, bukti itu tidak cukup kuat untuk merekomendasikan teh hijau guna mencegah kanker.
Jika belum ada bukti kuat terkait manfaat teh hijau untuk kanker, bagaimana dengan pencegahan penyakit jantung?
Ada beberapa data yang menunjukkan bahwa teh hijau dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular atau penyempitan arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, atau stroke. Dan tidak perlu minum dalam jumlah besar untuk mencapai manfaat yang signifikan.
Sebagai contoh, dalam sebuah kajian yang melibatkan lebih dari 40.500 orang dewasa, peneliti Jepang menemukan bahwa orang yang meminum lima atau lebih cangkir teh hijau per hari berpotensi 26 persen lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular selama periode 11 tahun dibanding mereka yang minum hanya satu cangkir per hari.
Demikian pula, sebuah studi dari 76.979 orang yang diterbitkan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2011 menemukan bahwa wanita yang minum 1-6 cangkir teh hijau per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular (lebih dari rata-rata 13 tahun) lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang tidak minum apapun.
Para ahli juga mengatakan, penurunan risiko ini bisa disebabkan karena berkurangnya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi. Keduanya merupakan faktor penting dalam menyebabkan penyakit jantung.
"Temuan ini menarik, dan tidak ada salahnya minum teh hijau dalam jumlah yang wajar," kata kepala penasihat medis Consumer Reports 'Marvin M. Lipman, MD.
"Tapi itu bukanlah obat ajaib."
Untuk mengurangi risiko penyakit seperti kanker dan penyakit jantung katanya, manusia perlu makan makanan sehat yang mencakup banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu,olahraga juga harus dilakukan serta menghindari merokok.
"Teh hijau saja tidak akan menebus kebiasaan buruk," kata Lipman.
"Dan Anda pasti tidak harus bergantung pada itu sebagai kunci untuk kesehatan yang baik."
(chs/chs)