Jakarta, CNN Indonesia -- Bandara Husein Sastranegara yang berada di Bandung, Jawa Barat, baru saja meresmikan terminal penumpang baru untuk penerbangan internasional pada Rabu (11/1). Terminal itu memiliki luas 6.297 meter persegi dan mampu menampung sekitar 1 juta orang.
Sebelumnya, pada April 2016, bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) itu telah mengoperasikan terminal penumpang baru untuk penerbangan domestik.
Tentu saja Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyambut baik pembukaan dua terminal penumpang baru itu, karena menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, modal untuk mengembangkan industri pariwisata itu ialah 3A, atraksi, akses dan amenitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bandara adalah salah satu implementasi dari akses, memperluas dan mempermudah akses menuju destinasi tersebut. Nah, 75% akses wisman masuk ke tanah itu melalui udara. Karena pembangunan fasilitas bandara yang lebih luas, lebih nyaman, lebih bagus, itu akan mendukung industri di Tanah Air,” kata Menpar Arief, seperti yang dilansir dari keterangan resmi.
Setelah pembukaan dua terminal penumpang baru itu, saat ini Bandara Husein Sastranegara dapat menampung 3,4 juta penumpang per tahun, atau jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya, yang hanya 600.000 penumpang per tahun.
Director Operation & Engineering PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo merasa optimis kalau bandara yang berada di bawah manajemennya dapat mendukung pertumbuhan industri pariwisata, khususnya di Bandung, karena berarti akan semakin banyak penerbangan internasional yang mendarat di sana.
“Kami optimis, bandara ini dapat membantu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), seirama dengan target Kemenpar, yakni 15 juta wisman pada tahun ini,” kata Djoko.
Terminal internasional baru ini memiliki 10
counter check-in dan sistem penangan bagasi otomatis dengan teknologi canggih. Seluruh fasilitas itu dibangun agar para penumpang tak perlu mengantre panjang sebelum dan setelah naik pesawat.
Walau dibangun dengan sistem yang canggih, namun Bandara Husein Sastranegara tetap mengusung kearifan lokal dalam rancangan bangunannya. Konsep arsitekturnya terinspirasi dari atap bangunan tradisional Jawa Barat, Julang Ngapak.
Wali Kota Bandung Ridwan Kali ikut turun tangan untuk memberi sentuhan rancangan terminal tersebut.
Selain rancangan, seniman Nyoman Nuarte untuk menempatkan beberapa karya seni patungnya yang ditempatkan di galeri terminal internasional.
Terminal baru itu dibenahi dengan dana yang tak sedikit. PT Angkasa Pura II (Persero) sampai mengeluarkan dana sekitar Rp177 miliar dari kas internal koperasi untuk mendandaninya.
Bandara Internasional Husein Sastranegara saat ini melayani 40 penerbangan internasional per minggu dan 64 penerbangan domestik per hari. Maskapai yang telah mendarat dari dan ke sini adalah AirAsia, Lion Air, Citilink, Kalstar, Nam Air, Xpress Air, Wings Air, Malindo Air dan Silk Air.
Meski berada dekat dengan Jakarta, yang notabene memiliki dua bandara, namun Bandara Husein Sastranegara tetap sibuk melayani penumpang dari dalam dan luar negeri. Ini menandakan kalau banyak wisatawan yang mulai mengandalkan bandara di Bandung ini.
Dari data Kemenpar, sampai akhir tahun 2016, tercatat kalau wisman yang datang melalui bandara ini sebanyak 161.009 orang. Jumlah itu meningkat dari tahun 2015, sebanyak 142.910 orang.
Sebagian besar yang datang berasal dari Malaysia (110.290 orang), Amerika Serikat (1.605 orang), India (1.592 orang), Korea Selatan (1.474 orang), China (1.356 orang), Australia (1.117 orang), negara Eropa lainnya (1.092 orang), Thailand (1.058 orang) dan Singapura (27.586 orang).
(ard)