
Euforia Melania Trump Melanda Slovenia
Endro Priherdityo, CNN Indonesia | Kamis, 12/01/2017 04:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) banyak membuat orang kecewa. Pasalnya, pebisnis itu sering memberi pernyataan bernada kecaman yang meresahkan banyak pihak.
Namun, negara di selatan Eropa Tengah, Slovenia, mendapat keuntungan dari terpilihnya kader dari Partai Republik itu. Karena, sang istri, Melania Trump, merupakan penduduk dari negara beribukota Ljubljana itu.
Dikutip dari AFP pada Rabu (11/1), Badan Pariwisata Slovenia (STB) mengatakan ada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke negaranya sejak Trump terpilih menjadi presiden.
Sebagian besar wisman berasal dari AS, dengan peningkatan sebesar 11 persen sepanjang Januari sampai Oktober 2016, dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
“Kunjungan wisman ke Slovenia meningkat setelah Trump terpilih sebagai Presiden AS. Peningkatannya mulai terasa sejak ia mencalonkan diri,” kata juru bicara STB Livija Kostantinovic.
“Slovenia semakin dikenal di AS berkat pemberitaan di media. Untuk semakin meningkatkan kunjungan wisman pada tahun ini, kami akan melakukan promosi melalui media digital,” lanjutnya.
Melania merupakan ibu negara kedua yang berasal dari luar AS. Sebelumnya, ialah Louisa Adams, istri Presiden AS John Quincy Adams yang berasal dari London, Inggris.
Sama seperti Melania, Adams juga berhasil membuat euforia kedatangan wisman ke negaranya.
Momen yang disebut 'Melaniamania' ini membuat banyak pelaku industri pariwisata di Slovenia berlomba-lomba meraup keuntungan.
Agen wisata Muranica mulai menawarkan paket perjalanan wisata bertema Melania, yang akan dimulai pada Maret mendatang.
Dalam paket perjalanan wisata itu, wisatawan akan diajak untuk mengunjungi Sevnica, tempat lahir wanita yang kini berusia 46 tahun itu.
Muranica bukan satu-satunya yang mencoba peruntungan dari 'Melaniamania'. Di Sevenica, para pemilik usaha juga berusaha menarik wisatawan yang penasaran dengan sepak terjang istri ke-tiga Trump itu.
Sebuah toko roti menjual kue bernama ‘Melania’, yang berbahan baku cokelat dan kacang. Demi menambah kesan mewah, kue itu dilapisi gula-gula berwarna emas. Kue itu dijual seharga 3 Euro (sekitar Rp41 ribuan).
Selain itu, ada juga toko sepatu yang menjual sandal kamar beraksen bulu dengan nama ‘Gedung Putih’.
“Konsep sandal ini ialah untuk menghangatkan kaki ibu negara saat musim dingin nanti,” kata juru bicara toko sepatu itu.
Tapi, keluarga Trump sepertinya tidak senang dengan penggunaan nama mereka yang tercantum dalam barang dagangan di Slovenia.
Bulan lalu, dikabarkan kalau Trump menyewa jasa agen hukum di sana, Pirc Musar & Partnerji, untuk mengamankan nama keluarganya, yang dianggap sebagai merek dagang.
“Nama Trump, Melania atau Trump dan Melania telah memiliki hak cipta. Penggunaan nama tanpa izin merupakan pelanggaran hak cipta yang dapat dijerat dengan hukum,” kata salah satu pengacaranya, seperti yang dikutip dari ABC News.
“Kami telah mengumumkan hal ini di Slovenia dan berharap tidak ditemukan pelanggaran hak cipta di sana,” lanjutnya.
Walau Melaniamania sedang melanda Slovenia, tapi tidak semua penduduknya sepakat akan euforia tersebut.
Salah satunya di antaranya ialah kolumnis bernama Dejan Steinbuch, yang menganggap kalau euforia itu hanyalah bagian dari pemasaran.
“Kami tak terlalu peduli dengan Melania, karena ia juga sudah lama meninggalkan negara ini dan tak pernah mempromosikannya ke dunia,” kata Steinbuch.
Namun, negara di selatan Eropa Tengah, Slovenia, mendapat keuntungan dari terpilihnya kader dari Partai Republik itu. Karena, sang istri, Melania Trump, merupakan penduduk dari negara beribukota Ljubljana itu.
Sebagian besar wisman berasal dari AS, dengan peningkatan sebesar 11 persen sepanjang Januari sampai Oktober 2016, dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
“Kunjungan wisman ke Slovenia meningkat setelah Trump terpilih sebagai Presiden AS. Peningkatannya mulai terasa sejak ia mencalonkan diri,” kata juru bicara STB Livija Kostantinovic.
“Slovenia semakin dikenal di AS berkat pemberitaan di media. Untuk semakin meningkatkan kunjungan wisman pada tahun ini, kami akan melakukan promosi melalui media digital,” lanjutnya.
Melania merupakan ibu negara kedua yang berasal dari luar AS. Sebelumnya, ialah Louisa Adams, istri Presiden AS John Quincy Adams yang berasal dari London, Inggris.
Sama seperti Melania, Adams juga berhasil membuat euforia kedatangan wisman ke negaranya.
Momen yang disebut 'Melaniamania' ini membuat banyak pelaku industri pariwisata di Slovenia berlomba-lomba meraup keuntungan.
Agen wisata Muranica mulai menawarkan paket perjalanan wisata bertema Melania, yang akan dimulai pada Maret mendatang.
Dalam paket perjalanan wisata itu, wisatawan akan diajak untuk mengunjungi Sevnica, tempat lahir wanita yang kini berusia 46 tahun itu.
Muranica bukan satu-satunya yang mencoba peruntungan dari 'Melaniamania'. Di Sevenica, para pemilik usaha juga berusaha menarik wisatawan yang penasaran dengan sepak terjang istri ke-tiga Trump itu.
Sebuah toko roti menjual kue bernama ‘Melania’, yang berbahan baku cokelat dan kacang. Demi menambah kesan mewah, kue itu dilapisi gula-gula berwarna emas. Kue itu dijual seharga 3 Euro (sekitar Rp41 ribuan).
Selain itu, ada juga toko sepatu yang menjual sandal kamar beraksen bulu dengan nama ‘Gedung Putih’.
“Konsep sandal ini ialah untuk menghangatkan kaki ibu negara saat musim dingin nanti,” kata juru bicara toko sepatu itu.
Tapi, keluarga Trump sepertinya tidak senang dengan penggunaan nama mereka yang tercantum dalam barang dagangan di Slovenia.
Bulan lalu, dikabarkan kalau Trump menyewa jasa agen hukum di sana, Pirc Musar & Partnerji, untuk mengamankan nama keluarganya, yang dianggap sebagai merek dagang.
“Nama Trump, Melania atau Trump dan Melania telah memiliki hak cipta. Penggunaan nama tanpa izin merupakan pelanggaran hak cipta yang dapat dijerat dengan hukum,” kata salah satu pengacaranya, seperti yang dikutip dari ABC News.
“Kami telah mengumumkan hal ini di Slovenia dan berharap tidak ditemukan pelanggaran hak cipta di sana,” lanjutnya.
Walau Melaniamania sedang melanda Slovenia, tapi tidak semua penduduknya sepakat akan euforia tersebut.
Salah satunya di antaranya ialah kolumnis bernama Dejan Steinbuch, yang menganggap kalau euforia itu hanyalah bagian dari pemasaran.
“Kami tak terlalu peduli dengan Melania, karena ia juga sudah lama meninggalkan negara ini dan tak pernah mempromosikannya ke dunia,” kata Steinbuch.
ARTIKEL TERKAIT

NTB Tidak Hanya Lombok dan Gili
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Pohon 'Berlorong' di California Ditumbangkan Badai
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Terminal Baru Bandara di Bandung Dapat Tampung 1 Juta Orang
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Bermodal Pakaian Rajut, Seorang Pria Ditraktir ke Belize
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Jelang Tahun Baru China, Hotel di Singkawang Laku Dipesan
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Upacara 'Menyambut Dewasa' di Jepang
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

TKN Tunggu Bawaslu Usut Dugaan Kampanye Munajat 212
Nasional • 22 February 2019 22:38
Capaian Penjualan Daihatsu dan Honda Bulan Lalu
Teknologi • 22 February 2019 23:14
Film 'Space Jam 2' Bakal Rilis 16 Juli 2021
Hiburan • 22 February 2019 23:40
Saudi Aramco Teken Kesepakatan Investasi US$10 M dengan China
Ekonomi • 22 February 2019 23:00
TERPOPULER

Butuh 9 Juta Euro untuk Gelar MotoGP di Mandalika
Gaya Hidup • 26 menit yang lalu
Cara Menjangkau China dari Vietnam via Kereta
Gaya Hidup 3 jam yang lalu
INFOGRAFIS: Jadwal Pesan Tiket Kereta Mudik 2019
Gaya Hidup 4 jam yang lalu