Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan Tigerair Australia diberi waktu sampai empat hari untuk memulangkan ribuan penumpangnya yang terlantar di Bandara Ngurah Rai, Bali, setelah maskapai yang berbasis di Singapura itu tidak diizinkan mendarat di sana pada Kamis (12/1).
Tentu saja ribuan penumpang merasa kebingungan dengan keputusan mendadak Tigerair Australia yang tidak akan mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Melalui
keterangan resminya, Tigerair Australia menyatakan kalau kondisi itu terjadi karena “pemerintah Indonesia memberlakukan persyaratan administrasi baru” yang diterapkan sejak Rabu (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari keterangan resmi Departemen Perhubungan Indonesia yang diterima
CNNIndonesia.com pada Kamis, Tigerair Australia dianggap “melanggar peraturan di Indonesia”.
“Tigerair Australia adalah penerbangan charter atau penerbangan sewa. Karena itu, tidak seharusnya menjual tiket sekali jalan. Penjualan tiket itu seharusnya dikuasai oleh induk perusahaan mereka, yaitu Virgin Australia,” kata Kepala Humas Dirjen Perhubungan Udara, Agoes Soebagio.
“Penghentian sementara ini dilakukan sampai mereka memberikan penjelasan resmi dan berjanji mematuhi aturan dalam izin yang telah diberikan,” lanjutnya.
Belum diketahui lebih lanjut, apakah ada maskapai penerbangan lain yang bernasib sama dengan Tigerair Australia.
Sejak Rabu, sudah empat penerbangan Tigerair Australia yang ditunda.
Penumpang yang terlantar pun ditawarkan fasilitas lain, seperti pengembalian dana, hotel, atau melanjutkan penerbangan dengan maskapai lain.
Hingga Jumat (20/1), penerbangan Tigerair Australia juga dipastikan belum bisa mendarat di Bali.
Sebagai usaha untuk memulangkan penumpang dari Bali ke Australia, Tigerair Australia akan meminta bantuan dari Virgin Australia, yang akan mengoperasikan dua penerbangan mulai Jumat.
Penumpang yang terlantar di bandara merasa kesal karena Tigerair Australia tidak memberikan pernyataan jelas terkait kondisi yang terjadi, baik melalui telepon, surat elektornik, pengumuman di bandara sampai media sosial.
Selain penumpang yang akan pulang dari Bali menuju Australia, sebaliknya pun merasa kecewa karena tak jadi menghabiskan akhir pekan di sana.
“Uang akan dikembalikan dalam 2 sampai 4 minggu mendatang. Jika ingin kembali memesan tiket, harganya pun sangat mahal. Ini sangat mengecewakan dan merusak suasana berlibur keluarga kami,” kata salah satu calon penumpang melalui cuitan di Twitter, seperti yang dikutip dari
Huffington Post Australia.
Sebelumnya, Tigerair Australia terbang dari Bali menuju ke Perth, Adelaide dan Melbourne.
(ard)