Vegetarian, Cara Turunkan Berat Badan Instan?

Christina Andhika Setyanti & okt | CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2017 07:24 WIB
Banyak orang beranggapan kalau gaya hidup vegetarian adalah cara menurunkan berat badan instan. Namun benarkah ini bisa terjadi?
Ilustrasi: Vegetarian kerap dianggap sebagai cara instan untuk menurunkan berat badan.( Thinkstock/Sarsmis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak wanita Indonesia beranggapan bahwa menjadi seorang vegetarian akan membantu menurunkan berat badan secara signifikan dan cepat. Tak mengonsumsi berbagai produk hewani dianggap bakal bisa bebas lemak. Namun hal ini teryata tak sepenuhnya benar.

Jansen Ongko, seorang konsultan nutrisi menjelaskan, pola hidup vegetarian pada dasarnya dipilih karena dua alasan yaitu moral dan nutrition value. Sebagian orang menjadi vegetrian karena kepercayaan yang mereka yakini, sementara sebagian lainnya memilih vegetarian karena menyadari manfaat kesehatan yang bisa mereka dapatkan.

Sayangnya, kebanyakan orang di Indonesia tidak menjadikan nilai nutrisi menjadi alasan di balik pemilihan pola hidup vegetarian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Indonesia, pola hidup vegetarian ini jadi salah kaprah karena vegetarian dianggap sebagai cara instan turunkan berat badan," kata Jansen Onko, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Kesalahan terbesar ketika menilai vegetarian sebagai penurun bobot tubuh adalah pemilihan makanan nabati yang dikonsumsi. Wanita cenderung memilih makanan buah dan sayur saja tanpa melengkapinya dengan asupan lain.

Hanya saja tak dimungkiri jika pola vegetarian dijalankan dengan tepat, tubuh akan sehat dan berat badan bisa turun. Namun sebaliknya, ketika pola hidup vegetarian tak dilakukan dengan tepat, maka ada risiko kesehatan yang membayanginya.
 
Jika tak ditangani dengan benar, pola makan ini bisa menimbulkan gejala anemia. Anemia yang mereka alami merupakan akibat kurangnya konsumsi zat besi yang biasanya terdapat pada produk hewani. Namun kebutuhan zat besi masih bisa digantikan dengan berbagai sumber lainnya seperti kacang-kacangan.

"Biasanya wanita vegan memang kekurangan zat besi. Untuk itu setiap orang harus punya kesadaran tentang asupan gizi yang mereka ambil," ujar Jensen.

Hal senada juga diungkapkan oleh Leona Victoria, seorang ahli gizi. Ia menambahkan seorang vegetarian memiliki risiko kekurangan asupan vitamin B12. Hal tersebut lantaran vitamin tersebut rata-rata berasal dari produk hewani. Tapi kini para vegan bisa memperoleh vitamin B12 melalui suplemen kesehatan yang berasal dari alga.

Sementara itu, terkait syarat menjadi vegetarian, Leona menjelaskan pria dan wanita dengan kelainan darah seperti anemia turunan tidak dianjurkan memilih pola hidup ini. Selain itu mereka yang memiliki bentuk keping darah tidak sempurna serta remaja dengan usia di bawah 18 tahun sebaiknya tidak menjadi vegetarian.

Sebelum memustuskan menjadi vegetarian, ia menganjurkan individu untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi. Selain itu membekali diri dengan pengetahuan dasar seputar vegetarian dapat membantu individu untuk menjalani pola hidup vegetarian lebih maksimal. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER