Waspada 'Halo Effect', Hoax Produk Kesehatan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2017 16:37 WIB
Hoax bukan hanya ada di media sosial, namun bisa beredar di iklan produk kesehatan yang disebut halo effect. Bagaimana cara menghindarinya?
Ilustrasi: Efek tertipu akibat klaim kesehatan dari sebuah produk dapat menjebak masyarakat. (Thinkstock/JackF)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring berkembangnya tren hidup sehat, masyarakat mulai berminat mencari berbagai produk kesehatan. Namun konsultan nutrisi mengingatkan akan adanya tipuan atau hoax dari berbagai produk kesehatan.

Konsultan nutrisi Jansen Ongko mengatakan klaim manfaat kesehatan yang kerap dilakukan berbagai produk makanan atau minuman dapat menciptakan halo effect pada konsumen.

Halo effect sendiri merupakan penilaian sepintas terhadap suatu produk hanya dengan melihat iklan atau kemasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jensen menjelaskan konsumen Indonesia seringkali terlalu percaya dengan produk yang diklaim memiliki berbagai khasiat bagi tubuh.

Sikap konsumen yang sering tidak melihat lebih jeli produk yang dibeli membuat klaim kesehatan pada produk sukses memikat konsumen. Padahal, produk kesehatan yang dibeli belum tentu terbukti secara ilmiah.

"Maaf ya, tapi berbagai produk yang klaim bisa ini-itu belum tentu terbukti khasiatnya, jadi jangan gampang tertipu," ujar Jensen, saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lebih lanjut Jansen mengatakan, produk-produk dengan klaim kesehatan kadang tidak memiliki khasiat spesifik apa pun. Namun klaim yang tercantum pada kemasan seringkali memikat konsumen.

Selain itu, informasi yang mencantumkan penelitian pada sebuah produk pun terkadang hanya sebuah rekayasa.

"Kalau jeli, kadang produk yang bilang sudah diteliti oleh laboratorium tertentu itu bohong. Saya pernah cek sendiri dan laboratorium yang dimaksud ternyata tidak ada," lanjut Jensen sambil tertawa.

Dirinya mengatakan agar tidak tertipu dengan klaim kesehatan produk, masyarakat perlu menambah pengetahuan tentang kesehatan dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Beberapa lembaga menyediakan informasi resmi terkait produk kesehatan seperti pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam laman mereka. Layanan ini dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui status keamanan dan kepastian suatu produk.

Ia menambahkan, mengetahui asupan gizi yang tepat bagi tubuh dari pakar yang diakui dapat mencegah seseorang terkena halo effect. Pakar kesehatan seperti dokter yang diakui juga dapat diketahui masyarakat bila mengunjungi laman Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

"Masyarakat sekarang memang sudah sadar akan hidup sehat, namun jika tidak dibarengi dengan pengatahuan cukup jadinya percuma," ujar Jensen.

Jensen juga menyarankan agar tidak terlalu bersikap fanatik terhadap suatu produk kesehatan, karena tidak ada suatu produk yang dapat memberikan kesehatan menyeluruh dan sempurna bagi tubuh.

(okt/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER