Pasien Cangkok Jantung Pertama Asia Tenggara Tutup Usia

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2017 17:08 WIB
Pasien cangkok jantung pertama Asia Tenggara meninggal setelah 31 tahun yang lalu menjalani operasi bersejarah di Sydney, Australia.
Foto: Thinkstock/Vonschonertagen
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasien transplantasi jantung pertama Asia Tenggara dan sebagai salah satu terlama bertahan hidup meninggal pada Minggu (15/1).

Dia meninggal 31 tahun setelah operasi jantung yang bersejarah dalam dunia kesehatan Asia Tenggara tersebut.

Pasien asal Singapura bernama Seah Chiang Nee tersebut meninggal di usia 76 tahun di rumah sakit di Negeri Singa. Sang istri, Patricia Wong, mengatakan suaminya sudah dirawat sejak Juli tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir AFP, Seah menjalani operasi transplantasi jantung pertama di Asia Tenggara pada 12 Oktober 1985 di Sydney, Australia.

Operasi tersebut berlangsung selama lima setengah jam dan menggunakan jantung dari donor laki-laki 17 tahun yang baru meninggal.

"Berdasarkan catatan milik Seah, dia seharusnya menjadi salah satu yang bertahan hidup paling lama," kata Kenneth Ng, kardiolog di Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura.

"Tingkat bertahan hidup dari transplantasi hanya sekitar 10 tahun, jadi ini jelas jadi akhir tertinggi,"

Menurut catatan sejarah, pasien transplantasi jantung paling lama yang bertahan hidup di dunia berasal dari Inggris bernama John McCafferty.

McCafferty meninggal di usia 73 tahun, atau 33 tahun setelah ia menjalani transplantasi jantung.

Seah sempat melakukan wawancara ketika ia memasuki dua dekade usia transplantasi jantung pada 2005. Kala itu, ia mengatakan sempat mengira hanya akan hidup empat atau lima tahun setelah transplantasi.

Dia mengatakan tidak pernah membayangkan akan hidup hingga berganti milenium baru.

"Dua puluh tahun itu lama, waktu yang panjang dan saya sangat bersyukur," kata Seah.

(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER