Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gede Pitana mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan sedikitnya 2,5 juta orang untuk bekerja di industri pariwisata dalam lima tahun mendatang.
"Kita membutuhkan 2,5 juta tenaga kerja. Sekitar 70 persen diantaranya untuk tingkatan pekerja dengan keahlian (vokasi),” ujar Pitana di Jakarta, seperti yang dilansir dari
Antara pada Selasa (14/2).
Pitana mengatakan, industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan selalu membutuhkan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, ia meminta agar kualitas serta kuantitas sumber daya manusianya (SDM) selalu terjaga.
“Selama ini masih jarang pekerja profesional di industri pariwisata yang berlatar belakang pendidikan spesifik pariwisata," ujar Pitana.
Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, Agus W. Soeharto, mengatakan pariwisata memang baru diakui sebagai ilmu yang perlu diajarkan di Indonesia sejak 2008.
"Bandingkan di negara-negara maju yang sudah lama menggeluti ilmu ini dan membangun industri pariwisata mereka yang maju pesat," kata Agus.
Menurut Agus, tren pariwisata di dunia diwarnai empat fenomena penting, yaitu kebutuhan yang semakin banyak, potensi ekonomi baru, kemajuan teknologi dan kelahiran generasi millenial.
Bagi generasi millenial, berwisata merupakan bagian dari gaya hidup. Selain untuk relaksasi, mereka juga gemar melakukan hal yang baru selama melakukan itu.
Agus mengatakan, kalau generasi millenial merupakan pasar yang menarik dan sedikit demi sedikit mengubah sistem pemasaran industri pariwisata yang selama ini masih konvensional.
(ard)