Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara Baltik dan Nordik telah sepakat untuk mencabut larangan perjalanan ke Mesir sejak bulan lalu. Pencabutan larangan itu diramalkan bakal membuat industri pariwisata Mesir bergairan kembali.
Dilansir dari
Travelers Today pada Selasa (14/2), maskapai penerbangan dari Rusia juga bakal kembali membuka rute penerbangannya ke Mesir mulai 23 Februari mendatang.
Penduduk Rusia memang menyumbang jumlah kunjungan wisatawan terbanyak ke Mesir, yaitu sebesar 67,9 persen pada 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah terjadi kecelakaan pesawat yang diduga dilatarbelakangi oleh aksi terorisme pada Oktober 2015, Negeri Beruang Merah itu menetapkan larangan perjalanan.
Selain Rusia, banyak juga wisatawan asal Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia yang menyumbang jumlah kunjungan wisatawan ke Mesir.
Badan Pariwisata Mesir yang diketuai oleh Mohamed al-Hassanein tentu saja merasa lega atas pencabutan larangan perjalanan tersebut.
Penetapan larangan perjalanan itu tentu saja melumpuhkan sektor industri pariwisata selama dua tahun terakhir, yang menjadi salah satu penopang perekonomian Mesir.
Selain negara dan penduduk, objek wisata bersejarah di sana juga terkena dampaknya, karena kekurangan biaya untuk pemeliharaan.
(ard)