Industri Pariwisata Mesir Bergairah Kembali

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 15 Feb 2017 10:08 WIB
Hal itu disebabkan pencabutan larangan perjalanan oleh negara-negara Baltik dan Nordik yang ditetapkan sejak terjadi aksi terorisme pada 2015.
Pengunjung di Egypt Museum of Islamic Art. (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara Baltik dan Nordik telah sepakat untuk mencabut larangan perjalanan ke Mesir sejak bulan lalu. Pencabutan larangan itu diramalkan bakal membuat industri pariwisata Mesir bergairan kembali.

Dilansir dari Travelers Today pada Selasa (14/2), maskapai penerbangan dari Rusia juga bakal kembali membuka rute penerbangannya ke Mesir mulai 23 Februari mendatang.

Penduduk Rusia memang menyumbang jumlah kunjungan wisatawan terbanyak ke Mesir, yaitu sebesar 67,9 persen pada 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelah terjadi kecelakaan pesawat yang diduga dilatarbelakangi oleh aksi terorisme pada Oktober 2015, Negeri Beruang Merah itu menetapkan larangan perjalanan.

Selain Rusia, banyak juga wisatawan asal Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia yang menyumbang jumlah kunjungan wisatawan ke Mesir.

Badan Pariwisata Mesir yang diketuai oleh Mohamed al-Hassanein tentu saja merasa lega atas pencabutan larangan perjalanan tersebut.

Penetapan larangan perjalanan itu tentu saja melumpuhkan sektor industri pariwisata selama dua tahun terakhir, yang menjadi salah satu penopang perekonomian Mesir.

Selain negara dan penduduk, objek wisata bersejarah di sana juga terkena dampaknya, karena kekurangan biaya untuk pemeliharaan. (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER