Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura (AP) II optimistis bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia akan terus meningkat sepanjang tahun ini.
Hal tersebut diketahui dari data jumlah penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Januari 2017 yang mencapai 5 jutaan penumpang, atau meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 4,5 juta penumpang.
"Peningkatan penumpang pesawat khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada awal tahun ini tentunya menjadi kabar baik bagi industri penerbangan nasional," kata President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, melalui keterangan resmi yang dilansir dari
Antara pada Minggu (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, penumpang pesawat di 13 bandara bagian Timur Indonesia pada Januari 2017 tercatat sebanyak 8,5 juta penumpang, atau naik sebanyak 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
"Kami optimistis tren positif ini akan terus berlanjut hingga bulan-bulan berikutnya, seiring dengan stabilnya pertumbuhan perekonomian di dalam negeri serta peningkatan wisman berkat promosi gencar Kementerian Pariwisata di berbagai negara," jelas Muhammad Awaluddin.
Dia juga memprediksi bahwa pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan menembus jumlah 60 juta penumpang per tahun dan total pergerakan penumpang di AP II akan menembus angka 100 juta penumpang per tahun.
Potensi Wisman Millennial dan Lanjut UsiaSebelumnya, jumlah wisman yang bepergian dari sejumlah negara berkembang di kawasan Asia-Pasifik pada beberapa tahun mendatang dinilai bakal melonjak lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
"Pertumbuhan kelas menengah mendorong pertumbuhan wisata di Asia Pasifik, bersamaan dengan tren lain seperti munculnya wisatawan millennial dan wisatawan usia lanjut, serta perkembangan teknologi dan infrastruktur," kata Senior Vice President Asia Pasific Mastercard Advisors (perusahaan finansial), Eric Schneider, melalui keterangan resmi yang juga dikutip dari
Antara.Berdasarkan laporan Mastercard bertajuk ‘Future of Outbound Travel in Asia Pasific 2016 to 2021’, jumlah wisman yang bepergian dari negara-negara berkembang di Asia Pasifik (China, India, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, Bangladesh, Myanmar dan Sri Lanka) saat ini telah melampaui wisman negara maju.
Selain itu, angka tersebut diprediksikan akan tumbuh dua kali lebih cepat dalam lima tahun ke depan.
"Wisman Asia Pasifik akan terus memicu pertumbuhan pariwisata global di tahun-tahun mendatang. Ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan melalui pengembangan produk," kata Eric Schneider.
Myanmar diproyeksikan akan menjadi negara asal wisman yang mengalami pertumbuhan tercepat dengan pertumbuhan sebesar 10,6 persen per tahun dalam jangka lima tahun ke depan, diikuti dengan Vietnam (9,5 persen), Indonesia (8,6 persen), China (8,5 persen), dan India (8,2 persen).
(ard)