'Menikahi Makhluk Gaib Bukan Hal Baru di Kalimantan'

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2017 14:30 WIB
Karena sarat akan nilai budaya, prosesi pernikahan unik itu bisa dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan datang ke Pulau Kalimantan.
Ilustrasi kebudayaan Kalimantan. Tari Ajai yang dilakukan anak laki-laki di Desa Lung Anai, Loa Kulu, Kalimantan Timur saat Pesta Panen. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral Dewan Adat Dayak (DAD) dan Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Yansen Binti, mengatakan bahwa pernikahan manusia dengan makhluk gaib bukan hal yang baru di Pulau Kalimantan. Hanya saja, prosesi unik itu tak pernah terpublikasikan.

Pernikahan gaib tokoh Dayak Panglima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media massa dan sosial sejak Rabu (22/2).

Sri Baruno Jagat Parameswari disebut sebagai titisan Nyi Roro Kidul, namun berwujud manusia dan berasal dari Bali. Saat ini ia berada di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Panglima Burung adalah satu di antara beberapa tokoh Dayak yang merupakan sosok gaib yang tidak terlihat mata manusia.

"Ada teman yang lebih tua dari saya, pernah juga menikah dengan makhluk gaib. Tapi prosesinya tidak dipublikasikan. Jadi, pernikahan Panglima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari hal yang biasa saja," kata Yansen, seperti yang dikutip dari Antara pada Kamis (23/2).

Karena sarat akan nilai budaya, Yansen Binti menyarankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memanfaatkan peristiwa tersebut untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke Pulau Kalimantan.

“Pihak DAD akan mengawal prosesi pernikahannya itu. Jika memang ritual adat, maka harus sesuai tahapan dari A sampai Z. Jangan sampai ada tertinggal. Itu sangat penting, tidak bisa main-main," ujar Yansen.

Kepolisian membenarkan kabar rencana pernikahan Panglima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari yang akan berlangsung pada pada 28 Februari 2017. Koordinasi sudah dilakukan dengan tokoh adat setempat sehingga polisi menyiapkan pengamanan.

Kepala Polres Katingan Ajun Komisaris Besar Tato Suyono mengatakan, kepolisian telah mengonfirmasi pada Kepala Adat Katingan, Isae Djudae yang jadi pelaksana pernikahan itu.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Adat Dayak Kabupaten Katingan terkait kegiatan itu. Mereka masih membahas apakah kegiatan itu termasuk adat Dayak, ritual adat atau bagaimana. Kami masih menunggu," kata Tato.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER