Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak hal yang dianggap mengganggu saat menumpang pesawat terbang, mulai dari bayi yang tidak berhenti menangis, penumpang sebelah yang berisik, hingga momen lepas landas dan mendarat yang penuh goncangan.
Tapi, tidak banyak yang tahu soal nasib penumpang yang mendadak meninggal di atas pesawat.
Dengan angka lebih dari 3 milyar penumpang yang memilih transportasi udara setiap tahunnya, bukan tidak mungkin ada yang meninggal saat penerbangan berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, melansir
Travel + Leisure, sebenarnya setiap maskapai penerbangan punya protokol berbeda untuk menangani penumpang yang meninggal dalam pesawat.
“Kami punya prosedur khusus untuk menangani penumpang yang sakit di pesawat,” kata Ross Feinstein, juru bicara American Airlines. “Tapi, hanya dokter atau tenaga medis profesional yang bisa mengumumkan kematian.”
Itulah yang ditekankan Feinstein. “Secara teknis, kru kabin tidak bisa mengumumkan seseorang meninggal dalam pesawat, kecuali ada dokter yang menyatakan demikian,” sebutnya.
Dengan kata lain, tidak pernah ada orang yang dinyatakan meninggal dalam pesawat.
“Di American Airlines, selalu ada peralatan medis dan setiap kru kabin dibekali pelatihan medis dasar. Kita juga bisa menghubungi kru medis di darat untuk meminta bantuan lebih lanjut,” tutur Feinstein.
Juru bicara dari JetBlue dan Southwest Airlines pun mengungkapkan pernyataan serupa, tanpa memberi penjelasan soal protokol penanganan kematian dalam penerbangan.
“Jika ada keadaan darurat medis, pramugrari akan memberikan pertolongan pertama, dan meminta bantuan kru darat jika dibutuhkan. Atau jika ada tenaga medis profesional di atas pesawat, kami juga akan meminta bantuan mereka,” terang Cindy Hermosillo, juru bicara Southwest Airlines.
Tapi, jika pasien tidak tertolong, kru kabin akan memindahkan jenazah penumpang ke kursi yang kosong dan kemudian ditutup dengan selimut. Namun, tidak ada pengumuman tentang kematian selama penerbangan berlangsung.
Jika tidak ada kursi kosong, jenazah akan tetap ditempatkan di kursinya, hingga pesawat mendarat.
Mengutip
Guardian, maskapai Singapore Airlines pernah mengoperasikan pesawat dengan kompartemen khusus menyimpan jenazah. Namun kini, pesawat tersebut sudah dipensiunkan.
Sementara itu, dalam film dokumenter penerbangan produksi Inggris, jenazah penumpang tidak mungkin ditempatkan di toilet.
“Jenazah tidak boleh ditempatkan di toilet,” kata instruktur British Airways, saat pelatihan. “Itu tindakan yang berbahaya, karena jenazah tidak terikat dengan baik dan bisa tersangkut di dalam toilet. Imbasnya, petugas bisa jadi harus merusak pesawat untuk mengeluarkan jenazah,” paparnya.
(les)