Jakarta, CNN Indonesia -- Ungkapan bahwa tak banyak orang Indonesia yang suka makan buah dan sayur ternyata bukan sekadar isapan jempol belaka. Data Balitbang Kementerian Pertanian 2013 mengungkapkan fakta bahwa masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi 34,55 kilogram buah per tahun per individu.
Bukan hanya itu, data tersebut juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi 40,35 kg per tahunnya per individu.
Jumlah ini terbilang masih sedikit. Angka tersebut malah masih jauh di bawah anjuran FAO yang merekomendasikan konsumsi buah mencapai 73 kilogram buah per tahun per individu. Sedangkan konsumsi sayur yang disarankan adalah 91,25 kilogram per individu per tahunnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahun kemudian, situasi tak banyak berubah. Data dari kajian Pemantauan Status Gizi (PSG) pada 2015 mengungkapkan bahwa konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih belum memenuhi anjuran FAO. Untuk sayuran, konsumsi hanya mencapai 20,5 kilogram per kapita per tahun dan buah mencapai 12 kilogram per kapita per tahun.
Data yang lebih menyedihkan lagi terlihat pada angka asupan buah dan sayur pada anak-anak. Survei Konsumsi Makanan Individu 2014 mengungkapkan 97,7 persen anak Indonesia di bawah usia 5 tahun tidak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah yang disarankan.
Psikolog Anna Surti Ariani mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan anak Indonesia sulit makan sayur dan buah.
"Anak Indonesia susah makan sayur dan buah karena adanya pola pemberian makan yang keliru dari orang tuanya," ucap Anna Surti di Jakarta, Kamis (9/3).
Anna mengatakan ada tiga contoh pola pemberian makan yang keliru pada anak-anak, yakni pola permisif atau tunduk pada kemauan anak, ‘galak’ atau diktator, serta acuh tak acuh.
Salah satu contoh nyata dari ketiga pola memberi makan ini adalah menjejali anak saat mereka menolak makan buah dan sayur. Selain itu orang tua juga kerap melakukan pembiaran saat anak makan buah dan sayur sambil bermain dan menonton televisi.
Anna mengatakan bahwa perilaku ini akan menyebabkan anak jadi jadi menolak makan buah dan sayur jika mereka tak dibiarkan melakukan kedua hal tersebut.
“Kekeliruan pola ini menyebabkan anak semakin tidak suka buah dan sayuran."
Namun Frieda Handayani Kawanto, Konsultan Gastrohepatologi Anak mengatakan penyebab anak Indonesia kurang suka sayuran dan buah adalah karena pengetahuan orang tua yang tak memadai tentang manfaat sayuran dan buah.
Menurutnya, banyak orang tua yang beranggapan sayur dan buah tidak bisa membuat anak mereka gemuk.
“Pandangan semacam ini membuat orang tua tak membiasakan anak mereka untuk makan sayur dan buah sejak kecil,” kata Frieda.
Hal yang harus dilakukan orang tuaAnna dan Frieda sepakat bahwa orang tua harus memiliki pengetahuan memadai tentang manfaat sayuran dan buah bagi anak. Selain itu, orang tua juga harus memiliki cara yang tepat untuk membuat anak mereka terbiasa makan sayur dan buah.
Salah satu caranya adalah menyajikan sayuran dan buah dalam bentuk yang menarik bagi anak.
“Lebih dari itu semua, orang tua harus memiliki kedekatan dengan anak agar mudah membiasakan anak makan buah dan sayur,” ujar Anna.
(chs/chs)