Menkes Jepang: 1 dari 4 WN Jepang Berpotensi Bunuh Diri

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 14:14 WIB
Berdasar survei terbaru Kementerian Kesehatan Jepang, sekitar satu dari empat warga Jepang berpotensi untuk bunuh diri karena beragam alasan.
ilustrasi: Kementerian kesehatan mengungkapkan fakta bahwa 1 dari 4 orang Jepang berisiko bunuh diri.(Thinkstock/aradaphotography)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan Jepang mengungkapkan bahwa sekitar satu dari empat orang warga Jepang berpotensi bunuh diri. Dia menambahkan bahwa perempuan sebenarnya lebih berpotensi melakukan bunuh diri dibanding laki-laki.

Dalam sebuah survei yang dirilis kementerian kesehatan Jepang, sekitar 23,6 persen responden memilih untuk bunuh diri. Jumlah ini meningkat 0,2 persen dari tahun 2012.

Survei ini dilakukan pada bulan Oktober 2016 dengan total responden 3000 orang. Rentang usia mereka sekitar 20 tahun ke atas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, perbandingan laki-laki dan perempuan Jepang yang bunuh diri adalah 21,4:25,6 persen.

Menurut catatan badan kepolisian nasional Jepang, jumlah kasus bunuh diri di Jepang mencapai 21.764 orang pada 2016.

Sedangkan untuk usia, orang di atas usia 50-an ternyata memiliki lebih banyak keinginan dan pemikiran bunuh diri dibanding kelompok usia lainnya.

Mengutip The Mainichi, sedangkan kelompok usia 30 tahun memiliki kecenderungan 28,7 persen, usia 40 sekitar 24,3 persen, usia 20 tahun 23 persen. Sedangkan kelompok usia lanjut 60 tahun memiliki risiko bunuh diri sekitar 20,2 persen, dan usia 70 tahun risikonya 19,1 persen.

Di antara semua responden, sekitar 18,9 persen pernah memikirkan soal rencana bunuh diri di tahun lalu.

Beruntungnya, mereka berhasil mencegah keinginan mereka untuk bunuh diri. Sekitar 36,7 persen mengatakan kalau mereka mengalihkan pikiran bunuh diri dengan mengubah fokus pada hobi atau pekerjaan. Sementara 32,1 persen lainnya mengatakan kalau mereka 'curhat' pada keluarga, teman, dan rekan kerja.

Berdasar data terpisah dari badan kepolisian nasional Jepang, jumlah kasus bunuh diri di Jepang mencapai angka 21.764 orang pada 2016.

Untuk menurunkan angka bunuh diri ini, kabinet pemerintahan Jepang memperkenalkan layanan publik untuk pencegahan bunuh diri. Namun baru ada 6,9 persen responden yang mengatakan mereka tahu soal layanan tersebut. Sementara 5 persen lainnya mengatakan bahwa ada kampanye nasional untuk pencegaha bunuh diri.

"Kami ingin lebih memperkenalkan layanan konsultasi dan mengembangkan langkah-langkah pengenalan kesehatan mental di tempat kerja," kata seorang pejabat kementerian kesehatan, tenaga kerja, dan kesejahteraan. (chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER