Jakarta, CNN Indonesia -- Demi meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pengunjung, Pemerintah Kota Batam siap mengeluarkan sertifikasi kelayakan tempat makan. Tak hanya mengenai kehalalannya, sertifikasi itu juga berkaitan dengan kebersihan dan pelayanannya.
“Sertifikasi itu akan disosialisasikan pada tahun ini dan diterapkan pada tahun depan. Sertifikasi itu berguna sebagai panduan bagi masyarakat dan wisatawan yang datang ke Batam,” kata Wali Kota Muhammad Rudi di Batam, Kepulauan Riau, seperti yang dilansir dari Antara pada Senin (27/3).
“Kalau tidak ada sertifikasinya, kami menyarankan agar tidak makan di sana,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudi merasa yakin, jika sistem sertifikasi ini berjalan dengan baik, maka kualitas tempat makan sebagai salah satu penarik kunjungan wisatawan datang, akan semakin membaik.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam pada tahun lalu hanya sebanyak 1,4 juta orang, tidak sesuai target pemerintah sebanyak 1,7 orang.
Oleh karena itu, Pemkot Batam mulai memutar otak untuk mencapai target tahun ini, salah satunya denga sertifikasi tempat makan.
“Sertifikasi merupakan salah satu cara kami untuk meningkatkan citra Batam sebagai tujuan wisata kuliner,” ujar Rudi.
"Bayangkan kalau 1,7 juta wisman itu menghabiskan uang Rp1,5 juta saja di Batam, berapa uang yang berputar,” pungkas Rudi.
Ada banyak pilihan wisata kuliner di Batam, beberapa di antaranya ialah Kue Bingka Bakar, Mi Tarempa, Luti Gendang, Kue Pisang, Kerang Gonggong, Mi Lendir sampai Bak Kut Teh.
(ard)