Jakarta, CNN Indonesia -- Tekstur daging steak yang lembut, kenyal, sedikit garing di bagian luar namun masih kemerahan di dalam pasti bisa menggoda siapa saja yang melihatnya. Irisan pertama, daging steak terasa sangat menggoda. Demikian pula irisan ke-dua. Namun bagaimana dengan irisan ke-10 dan seterusnya?
Chef Jose Andres pemilik Bazaar Meat by Jose Andres di Los Angeles, mengungkapkan bahwa sebenarnya steak hanya nikmat disantap pada lima gigitan pertama. Sedangkan jusnya hanya nikmat dalam detik pertama.
Masalahnya, selama jus daging 'menggenang' di lidah, maka di mulut Anda hanya tersisa serat daging dan 'bahan lain dari daging' yang harus dikunyah selama 30 detik baru ditelan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membuang-buang waktu saya," katanya dikutip dari
Eater.
Dia mengungkapkan bahwa waktu 30 menit itu adalah masa-masa tanpa rasa sama sekali. Ini adalah masa-masa paling melelahkan bagi para pecinta daging.
Hanya saja, Andres mengaku punya solusi untuk membuat waktu makan steak ini jadi lebih singkat dan 'bermakna.'
Pertama, dia mengambil 'jus steak' dengan tangannya. Setelah meremas dan mengambil sarinya, jus tersebut diletakkan dalam gelas, dihangatkan, dan ditambah sedikit garam.
"Selama empat detik pertama Anda minum jus daging steak tersebut, itulah cara seharusnya makan daging," ucapnya.
Jus steak ini memang rata-rata berwarna merah, khususnya untuk tingkat kematangan medium. Namun ini jus nikmat ini bukanlah darah. Jus daging berwarna merah ini adalah myoglobin, protein daging yang mengandung oksigen dan akan berubah warna saat terpapar panas.
Myoglobin yang mengandung oksigen berwarna merah, dan saat daging terpapar panas dan mengering, myoglobin akan berubah dari merah jadi cokelat.
"Saya hanya mencoba untuk membuat orang-orang tidak menghabiskan banyak waktu dalam hidupnya, bahkan hari-hari dalam hidupnya, hanya untuk mengunyah sesuatu yang tak ada rasanya," kata dia.
"Jus dalam steak memiliki rasa maksimal dari steak."
(chs)