Ingin Anak Mandiri, Latih Kepekaan Sejak Dini

Rahman Indra | CNN Indonesia
Minggu, 02 Apr 2017 17:20 WIB
Memberikan stimulasi tepat di tahun-tahun pertama perkembangan anak menjadi penting untuk membangun potensi mereka.
Memberikan stimulasi tepat di tahun-tahun pertama perkembangan anak menjadi penting untuk membangun potensi mereka. (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Memberikan stimulasi tepat di tahun-tahun pertama perkembangan anak menjadi penting untuk membangun potensi mereka. Dalam hal ini, pendidikan sejak usia dini mestilah menekankan pada kemampuan sikap mandiri, bukan pada kemampuan baca, tulis, dan hitung atau akademik.

Hal itu tak dipungkiri Ayu Kartika. Ibu dua anak ini mengungkapkan itulah satu dari beberapa alasan ia memasukkan anaknya ke sekolah pendidikan usia dini. William, anak pertama ia daftarkan ke sekolah sejak usia dua tahun, sementara Luisa menyusul berikutnya di usia jelang empat tahun.

"Saya sesuaikan dengan potensi anak, karena setiap mereka berbeda," ujarnya di sekolah Ceria Montessori, Jakarta, pada Sabtu (1/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luisa saat itu menjadi satu dari sepuluh anak yang unjuk kebolehan menari hip hop dalam gelaran Open House yang diusung Baby Famous Indonesia dan sekolah dengan metode pendidikan Montessori itu. Ia tampil cukup meyakinkan tanpa rasa takut. 

Senada dengan Ayu, Berlian Agustina, salah satu pengajar di sekolah Ceria Montessori mengungkapkan usia di bawah enam tahun adalah usia emas untuk tumbuh kembang anak. Oleh karenanya penting dalam menstimulasi kemampuan sensorik dan motoriknya.

"Setiap anak diberi kebebasan, atau belajar secara mandiri, guru mendampingi, bukan memberi instruksi," ujarnya.

Dalam proses ajarnya, Berlian mengatakan ia lebih sering berkeliling dari satu meja ke meja lainnya. Karena setiap anak bisa saja memegang atau belajar hal berbeda. Ada yang menyusun jigsaw, di sebelahnya bisa saja belajar matematika.

"Kalau ada anak yang salah, tidak langsung membentak bilang 'salah', tapi dibimbing hingga mereka menyadari hingga timbul kepekaan," ujarnya menambahkan. 

Motorik dan Sensorik Anak

Pentingnya penekanan akan kemampuan motorik dan sensorik anak di usia dini ini juga disampaikan Dr. Suzy Yusna Dewi SpKJ, psikiater anak Talenta Center. Dalam perkembangannya, kata dia, anak sudah belajar dari usia 0 tahun, dari mulai belajar duduk, tengkurap, dan lainnya.

"Namanya pendidikan usia dini, untuk umur dua tahun disesuaikan dengan umurnya, dalam hal ini yang harus dikedepankan adalah motorik dan sensorik, yang akan meningkatkan kognitif dan membuatnya peka terhadap lingkungan," ujarnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

"Jika kognitif sudah baik, baru siap belajar," ujarnya menambahkan.

Lebih jauh Suzy mengatakan dirinya lebih menganjurkan orangtua untuk tidak mudah memberikan gadget atau alat yang hanya mengandalkan visual karena tidak mengembangkan kemampuan kognitifnya. Justru menjadi sesuatu yang membuat anak malas belajar. 

"Jadi yang pertama kali mesti diperhatikan adalah perkembangan motorik, sensorik, komunikasi, sadar lingkungan, serta perkembangan kognitif, dengan demikian nilai-nilai akademik akan berkembang sendirinya," tambah dia. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER