Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung penyelenggaraan Pameran Adiwastra Nusantara 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Ratusan UKM dan pengrajin Wastra Adati Nusantara ikut serta dalam pameran bertema 'Wastra Adati Nusantara, Warisan Budaya Tak Lekang Zaman- Traditional Textiles of the Archipelago, a Timeless Cultural Heritage’ ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak masyarakat penggemar kain dan busana meramaikan Pameran Adiwastra Nusantara 2017. “Pameran ini bisa menjadi referensi perkembangan terkini dari tren batik, tenun, songket, dari berbagai daerah yang punya karakter masing-masing,” ujar Menpar Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kemenpar, Senin (3/4/2017).
Sementara Deputi BP3N Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan pameran ini adalah kesempatan bagus untuk para pecinta kain dengan desain terbaru, lengkap, dan bermutu tinggi. “Kegiatan pameran ini merupakan salah satu daya tarik pariwisata yang tahun ini menargetkan kedatangan 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisnus di Tanah Air,” kata Esthy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak perancang
fashion menggunakan bahan wastra adati untuk rancangan baik
ready to wear maupun
houte couture. Kain-kain khas Indonesia seperti batik, ikat, songket mulai dikenal dan digemari di mancanegara,” imbuh Esthy.
Kreasi pembuatan kain-kain Nusantara tersebut sebelumnya juga telah dimentori oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Sementara melalui program Pesona Indonesia, Kemenpar bertugas menampilkan dan mempromosikan kain-kain warisan budaya tersebut.
Dalam lima hari pameran tersebut, juga digelar berbagai acara menarik, antara lain Pameran Kain Unggulan Nusantara dan Pengembangannya ke Masa Kini; Kompetisi Kain Besurek; Peluncuran Buku 'Batik Betawi' karya Hartono Sumarsono; Pagelaran Bali Menari untuk Adiwastra Nusantara.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan bisnis pariwisata Indonesia yang bertumpu pada potensi budaya (
culture) mempunyai porsi paling besar 60%, alam (
nature) 35% dan
manmade 5%.
Potensi
culture dikembangkan berupa wisata warisan budaya dan sejarah (
heritage and pilgrim tourism) 20%, wisata belanja dan kuliner (
culinery and shopping tourism) 45%, dan wisata kota dan desa (
city and vilage tourism) 35%.
Potensi
nature dikembangkan dalam produk wisata bahari (
marine tourism) 35%; wisata ekologi (eco
tourism) 45%; dan wisata petualangan (
adventure tourism) 20%, sedangkan
manmade dikembangkan dalam wisata MICE (
MICE and event tourism) 25%; wisata olahraga (
sport tourism) 60%; dan obyek wisata yang terintergrasi (
integrated area tourism) 15%.
Pameran Adiwastra Nusantara 2017 ini merupakan bagian dari kegiatan
culinery and shopping tourism maupun MICE.