Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Sulaiman Sumawinata menyatakan sudah membuat skema bisnis investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB. Wilayah ini merupakan destinasi prioritas Kementerian Pariwisata.
"Slotnya sudah saya bayangkan. Ibarat
puzzle, kami akan segera mengatur
puzzle bisnis yang ada di Mandalika. Ini tempat luar biasa, kawasan sangat luas, alam yang sangat bagus dengan kombinasi laut dan bukit. Kami akan segera berinvestasi di Mandalika dan akan segera menggelar pertemuan dengan pihak terkait," ujar Sulaiman usai mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (3/4/2017).
Sulaiman juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Ketua Pokja 10 Bali Baru Kemenpar Hiramsyah Thaib saat di Bali. Mereka mengaku sudah membicarakan hal terkait investasi di Mandalika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Action saya selanjutnya adalah kumpulkan pengusaha, koordinasi dengan daerah dan membicarakan bentuk investasinya. Kita lihat hitung-hitungannya karena ini semua terkait dengan bank dan uang yang besar," kata Sulaiman.
Menurut Sulaiman, anggotanya (REI) sangat tertarik berinvestasi di kawasan yang memiliki luas 1.034 hektare (ha) ini untuk melebarkan sayap bisnisnya.
"Pariwisata itu kan juga harus memikirkan akses, kami lihat akses ini sudah dapat poinnya. Kawasan sangat dekat dengan bandara, jadi saya malah memprediksi kawasan ini akan lebih indah dan besar dari Nusa Dua Bali, kita akan keluarkan hitung-hitungannya segera," kata Sulaiman.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan KEK Mandalika di Lombok Tengah.
Sebelumnya, REI menggelar acara Gathering Corporate. Di dalam rangkaian acara tersebut, para pengusaha dari seluruh Tanah Air itu menggelar Mandalika Investment Forum (MIF) dan mengunjungi KEK Mandalika di hari terakhir. Acara yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 April tersebut didukung Kemenpar.
(odh/odh)