Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan fusi alias paduan citarasa sudah lazim di restoran-restoran internasional, termasuk juga di Indonesia. Salah satu restoran yang meyajikan harmoni rasa tersebut adalah Palm Court, yang berlokasi di Four Seasons Hotel Jakarta.
Namun bukan sembarang peleburan citarasa. Palm Court memastikan sentuhan Indonesia jadi fokus utama saat dari suapan pertama.
Itu terlihat dari pilihan menu yang ditawarkan. Makanan khas Indonesia seperti sop buntut, karedok, nasi goreng, laksa dan rendang terpampang jelas di buku menu. Tapi, sajiannya kontras dari yang biasa terlihat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laksa disandingkan bersama lobster, sementara karedok berubah wujud menjadi spring roll atau lumpia yang dicocol saus kacang. Adapun rendang tidak seperti yang tersaji di warung Padang, melainkan dibuat menggunakan daging pipi sapi agar lebih lembut di mulut dan disuguhkan di atas piring lebar nan mewah. Semua merupakan buah tangan dingin Executive Chef Marco Riva, yang menahkodai Palm Court.
Sementara, mereka yang lebih menginginkan sajian mancanegara dengan sentuhan berbeda, bisa menemukan
salmon gravlax, avocado lime hummus, tuna tartare, foie gras mousse, wagyu beef burger, tom yum risotto, sichuan scallop, serta
roast australian saltbush rack of lamb. Ada juga pilihan wine untuk menemani santap siang maupun malam.
Adapun yang menjadi primadona di Palm Court adalah sajian makanan penutup yakni
Upside Down Mango Cheesecake.
 Beef cheek rendang, kombinasi antara bumbu rendang, daging pipi sapi, serta mashed potato. (Foto: CNN Indonesia/Lesthia Kertopati) |
“Banyak yang sengaja datang ke Palm Court hanya untuk mencicipi cheesecake ini,” ujar Melissa Hendriana, PR & Communications Officer Four Seasons kepada
CNNIndonesia.com.
Wajar saja, cheesecake tersebut tidak disajikan berupa potongan kue di atas piring, melainkan layaknya terrarium cantik yang disuguhkan dalam gelas bening.
Saking cantiknya sajian makanan penutup tersebut, tidak sedikit pelanggan yang merasa enggan memakannya.
“Dessert ini unik banget. Ke sini hanya untuk
nyicipin ini,” kata Dita, salah satu pelanggan.
“Lihat fotonya pertama kali di
Instagram, lalu penasaran dan cari tahu adanya dimana. Setelah tahu tempatnya di Palm Court langsung kemari.”
Soal rasanya, Dita mengaku
cheesecake tersebut punya rasa secantik tampilannya.
“Segar, cheesecakenya lembut dan tidak terlalu manis. Creamy dan asam manis. Enak,” tuturnya.
 Upside Down Mango Cheesecake yang jadi buruan para foodie di Palm Court karena tampilannya yang cantik. (CNN Indonesia/Lesthia Kertopati) |
Cheesecake besutan Executive Pastry Chef Lorenzo Sollecito itu memang kerap wara-wiri di
Instagram dan jadi buruan para foodie karena tampilannya yang molek.
Tapi, bukan hanya soal rasa yang membuat pelanggan jatuh hati pada Palm Court, melainkan juga interiornya yang megah.
Melissa menyebut konsep restoran tersebut memang asimilasi berbagai budaya. “Semua adalah perpaduan dari berbagai negara, dari Barat ke Timur, bukan hanya makanannya, tapi juga interiornya,” ujar dia.
Restoran berbentuk rotunda karya kolaborasi firma arsitektur Pelli Clarke Pelli dan desainer interior Alexandra Champalimaud itu, langsung terlihat saat memasuki lobi hotel. Di dalamnya, langit-langit tinggi dengan chandelier besar buatan tangan dari Lasvit langsung mencuri perhatian. Sementara, ruang makannya sendiri terlihat seperti berasal dari era Victoria, dengan kursi bersandaran lengkung berlapis beledu.
Jika ingin suasana makan yang lebih kasual, ada pilihan bersantap di luar ruang. Tidak lagi bernuansa Eropa, namun bergaya Maroko dan tribal khas Indian, dengan kursi besi tempa dan meja makan berbentuk tipi alias tenda kerucut.
Palm Court bukan satu-satunya tempat bersantap di Four Seasons Hotel Jakarta. Mereka yang ingin bersantai bisa menikmati kudapan, cokelat dan teh di La Patisserie yang didesain seperti butik dengan warna biru Tiffany.
Sementara, para penikmat kopi bisa mencari dorongan kafein di Dolcetto yang menyediakan kopi untuk dibawa. Adapun, mereka yang butuh melepas penat bisa mencicipi cocktail dengan bumbu rempah Indonesia di Nautilus Bar yang didesain bagaikan pelabuhan Sunda Kelapa di era 20an.
 Salmon Gravlax, salad salmon dengan bumbu padas ala Bali kreasi Executive Chef Marco Riva. (CNN Indonesia/Lesthia Kertopati) |
(les)