Jakarta, CNN Indonesia --
Keindahan ombak di pantai-pantai di Indonesia menjadikan peselancar dari berbagai negara berkunjung untuk menjajalnya. Tak hanya Bali, Lampung juga punya pantai dengan ombak tinggi yang menjadi incaran peselancar.
Hal ini dibuktikan dengan kehadiran 71 peselancar dunia yang menjadi peserta LombaSurfing Internasional Kui Pro pada Jumat (14/4/2017) hingga hari ini, Minggu (16/4/2017) di Pantai Tanjung Setia, Krui, Lampung. Pantai ini terkenal dengan ketinggian ombaknya, yakni mencapai 7 meter dan panjangnya mencapai 200 meter.
"Dari keseluruhan peserta lomba, 51 peselancar berasal dari beberapa negara yang memiliki peselancar kelas dunia, seperti Australia, Brasil, Selandia Baru, Korea Selatan, Yunani, Amerika Serikat, Jepang, dan Hawaii. Sisanya peselancar tuan rumah Indonesia. Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah mendukung acara ini," ujar Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal saat melakukan jumpa pers di Hotel Horison, Bandar Lampung, Jumat (14/4/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemda Lampung Barat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), World Surf League (WSL), Asian Surfing Championship (ASC), dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) menyelanggarakan acara ini. Lomba
surfing ini dilengkapi dengan pertandingan kelas World Surf League QS 1000 Men’s And Women’s Surfing Competition. Babak penyisihannya dibuka langsung Gubernur Lampung M. Ridho.
"Ini merupakan
new area, destinasi baru wisata, pantai yang memiliki ombak terbaik bagi peselancar sepanjang musim. Kita akan terus meng-
explore dan mempromosikan area ini menjadi surga bagi peselancar yang berkelas dunia," ujar Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Ratna Suranti.
Lewat acara ini juga, Kemenpar bertujuan mengenalkan
spot baru kepada peselancar dunia yang telah menjadikan Bali sebagai
second home. Selain itu juga demi mengembangkan konsep 3A, yakni Akses, Atraksi, dan Amenitas.
"Lampung tidak jauh jaraknya dari Jakarta, jika naik pesawat turun ke Kota Lampung juga cuma 35 menit. Jika respons
surfing ini bagus, secara otomatis, pebisnis akan mengembangkan destinasi Lampung Selatan. Rumus 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas akan menentukan untuk mengembangkan destinasi di sana. Atraksi yang istimewa bisa men-
drive akses dan amenitas di sana," tambah Ratna.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, ada hal-hal strategis mengenai penyelenggaran acara ini. Pertama, penggemar
surfing adalah wisatawan mancanegara yang kebanyakan berasal dari Australia yang telah menjadikan Bali sebagai
the second home. "
Market-nya sudah jelas, mereka sudah ke Bali, tinggal diperkenalkan
spot baru itu ke Bali dan diinformasikan ke negaranya," tukasnya.
Kedua, digunakannya prinsip
sport tourism yang bisa menciptakan
media value yang tinggi. "Dari
media value itulah
opportunity baru terbangun. Kalau wisman sudah jatuh cinta, mereka akan datang lagi bersama keluarga dan rombongannya. Rata-rata
sport tourism itu 60% menjadi
repeater," jelas Arief Yahya.