Jakarta, CNN Indonesia --
Keindahan Labuan Bajo tak perlu diragukan lagi. Keindahan pulau-pulaunya berhasil memukau para wisatawan yang datang. Tak jarang, banyak para wisatawan yang ingin berkunjung kembali untuk menikmati keindahan Labuan Bajo.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Labuan Bajo, akses wisata terus ditingkatkan. Proses percepatan pengalihan pengelolaan Bandara Komodo ke PT Angkasa Pura I telah direncanakan, yakni melakukan pendakatan ke
airlines internasional untuk masuk Labuan Bajo. Pendekatan ini dilakukan pada Garuda dan AirAsia.
Untuk akses laut, relokasi pelabuhan peti kemas di Kampung Tengah juga tengah direncanakan. Nantinya, area bekas pelabuhan peti kemas akan menjadi Kawasan Pelabuhan Pariwisata Terpadu di bawah koordinasi PT ASDP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk akses darat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2016 telah menyelesaikan pembangunan Jalan Labuan Bajo-Terang Kedindi tahap I, II, III, IV dan V. Kini Jalan Utara Terang-Kedindi tengah dipersiapkan.
Person In Charge (PIC) Labuan Bajo dari Pokja Destinasi Prioriras Kementerian Pariwisata Shana Fatina mengatakan, Labuan Bajo juga terus berupaya berbenah dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana.
Dari sisi SDM, ada usulan untuk mendirikan Akademi Komunitas Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat YANG telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
"Yakni untuk tingkat diploma satu dan diploma dua. Sedangkan kurikulum dan dosen vokasinya dari kalangan industri melalui proses RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)," papar Shana.
Mengenai amenitas, Labuan Bajo juga terus berupaya menambah ketersediaan kamar bagi wisatawan. "Data pengajuan
homestay Labuan Bajo Flores terakhir berjumlah 315 unit kamar, meliputi
homestay renovasi kamar dan pembangunan vila baru," tuturnya.
Tak hanya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) saja yang mempromosikan wisata unggulan Indonesia ke mancanegara. Para diplomat Indonesia yang bertugas di mancanegara turut mempromosikan wisata unggulan Indonesia. Salah satunya mempromosikan keindahan Labuan Bajo.
Misalnya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang melakukan kunjungan dalam rangka Diklat Sesparlu di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT)pada 16 hingga 22 April 2017. Lokasi yang dikunjungi adalah destinasi Labuan Bajo dan sekitarnya.
Tak sekadar berkunjung, para diplomat juga melakukan berbagai aktivitas di kawasan Labuan Bajo. Di antaranya melakukan pembersihan pantai, forum pemuda, forum perempuan, dan forum budaya. Istimewanya, kegiatan ini juga diikuti oleh diplomat asing dari Australia, China, Myanmar, Fiji, Laos, Kamboja, dan Papua Nugini.
Shana mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan menjadikan para diplomat memiliki pengetahuan yang cukup tentang destinasi-destinasi wisata, khususnya di wilayah Indonesia timur. Bahkan, Kemenlu mencanangkan tanda pagar (tagar) atau
hashtag khusus pada kegiatan ini, yakni #sesparlugoestobajo, #wonderfulindonesia, dan #pesonaindonesia. Peserta wajib untuk mengunggah kegiatan dalam bentuk
vlog, foto, dan kicauan di Twitter.
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta para diplomat untuk mempromosikan Wonderful Indonesia. Dan mencarikan investor untuk menanamkan modal di sektor pariwisata Indonesia. "Para diplomat itu adalah ujung tombak di mancanegara. Kami sangat terbantu dalam promosi pariwisata dan investasi," ucap Arief Yahya.