Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan asal Timur Tengah, Emirates, berencana mengurangi jadwal penerbangan ke Amerika Serikat (AS), terkait dengan sejumlah aturan penerbangan baru yang diterapkan AS kepada Timur Tengah.
Dilansir dari
Reuters, rencana tersebut dinyatakan oleh juru bicara Emirates pada Rabu (19/4).
Sejumlah aturan penerbangan baru yang diterapkan AS ialah pelarangan masuk bagi warga dari sepuluh negara Timur Tengah dan pelarangan membawa barang elektronik dari sembilan negara Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Aturan penerbangan itu membuat pelanggan kami banyak yang membatalkan rencana perjalanan ke AS,” kata juru bicara Emirates.
“Sehingga dalam tiga bulan belakangan ini pembelian tiket penerbangan menuju AS mengalami penurunan,” lanjutnya.
Maskapai Timur Tengah lain, seperti Etihad Airways, mengaku belum memilki rencana yang sama. Melalui juru bicara, mereka mengatakan kalau belum ada penurunan pembelian tiket penerbangan yang signifikan.
Mereka juga mengatakan masih menjadwalkan penerbangan ke enam kota besar di AS.
Sedangkan Qatar Airways belum memberikan komentarnya.
Emirates, yang berbasis di Dubai, terbang ke sebanyak 12 kota besar di AS. Sebelum aturan penerbangan baru ditetapkan, mereka berencana untuk menambah rute penerbangannya, menjadi ke sebanyak 15 kota besar hingga 2018.
Beberapa jadwal penerbangan yang dikurangi ialah penerbangan langsung dari Florida ke Orlando, yang biasanya ada setiap hari, menjadi hanya lima hari dalam seminggu. Pengurangan itu akan berlaku pada Mei.
Sementara itu, jadwal penerbangan dari Seattle dan Boston yang biasanya ada dua kali sehari, menjadi hanya sekali sehari dalam seminggu. Pengurangan itu akan berlaku pada Juni.
Jadwal penerbangan menuju Los Angeles juga mengalami pengurangan yang sama, dan akan mulai berlaku pada Juli.
(ard)