BNI Kembangkan Branchless Banking di Kawasan Borobudur

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 16:33 WIB
Ini salah satu hasil nyata dari konsep ‘Indonesia Incorporated’ yang dicanangkan Menpar Arief Yahya.
Jakarta, CNN Indonesia -- Ini salah satu hasil nyata dari konsep ‘Indonesia Incorporated’ yang dicanangkan Menpar Arief Yahya. PT Bank Negara Indonesa (BNI) menyatakan siap mengembangkan branchless banking atau agen 46 di kawasan wisata Borobudur.

BNI berencana menggandeng BUMDes setempat untuk menambah layanan dalam menyalurkan kredit di kuartal dua tahun ini. Hal itu dilakukan bukan tanpa sebab.

Alasan pertamanya, Borobudur sudah ditetapkan ke dalam 10 destinasi prioritas. Kawasannya pun sedang dipersiapkan menjadi 10 Bali Baru. Alasan berikutnya, Borobudur adalah “Mahakarya Budaya Dunia” atau World Cultural Masterpiece.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah ikon destinasi prioritas di Jawa Tengah dan DIY, kompleks candi terbesar di dunia dan sudah menjadi bangunan warisan budaya yang tercatat UNESCO. Ke depannya, Borobudur bahkan diproyeksikan mampu mendatangkan 2 juta wisman.

Alasan itulah yang membuat BNI tergoda untuk ikut mengembangkan Borobudur. Caranya melalui pengembangan branchless banking.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, kinerja BNI di Yogyakarta akan semakin mantap apabila perekonomian masyarakat desa dapat diberdayakan. Alasan itulah yang membuat BNI mendukung program Kementerian BUMN untuk mendirikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes).

“Infrastruktur yang kami bangun ini nantinya akan berdampak pada sektor pariwisata di pedesaan. Ke depannya fokus kami ialah memelihara dan mengisi Balkondes ini dengan beragam kegiatan sehingga menggerakkan kegiatan produktif masyarakat,” ujar Baiquni, Selasa (25/4/2017).

Balkondes nantinya akan dibangun di Wanurejo. Tema yang diusung, desa kriya dan budaya. Kemudian BNI akan berperan  memfasilitasi para pengrajin seni. Di antaranya seni kriya daur ulang sampah dan abu vulkanik.

"Hasil karya dari daur ulang ini dapat berbentuk souvenir gantungan kunci, hiasan pajangan, topeng, bros dan motif-motif berdasarkan kisah Candi Borobudur," jelas Baiquni.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, Balkondes tersebut dapat mendukung masyarakat sehingga banyak aktivitas yang mendukung desa. Nantinya akan ada 20 desa dengan Balkondes dan homestay. Lalu dibuat program dan jadwal sehingga turis bisa mengetahui apa saja kegiatan masing masing Balkondes.

Pembuatan homestay dan Balkondes (Balai Ekonomi Desa) menumbuhkan peluang usaha pariwisata dan bertujuan untuk memperpanjang length of stay wisatawan dengan adanya atraksi baru pada setiap desa. Pendapatan ekonomi masyarakat bisa lebih meningkat.

"Tak bisa dipungkiri, Candi Borobudur memberi kehidupan untuk masyarakat di sekitarnya. Mulai dari penjual oleh-oleh sampai pemandu wisata, semuanya merupakan masyarakat sekitar," Menteri Rini.

Melalui kebijakan Kementerian BUMN dan BNI untuk men-support kepariwisataan. Di belahan bumi manapun, pariwisata tetap jadi primadona. Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah perjalanan wisatawan internasional tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif. Dari 25 juta (1950), 278 juta (1980), 528 juta (1995), 1,14 miliar (2014), hingga mencapai 1,18 miliar (2015).

“Terima kasih pada Kementerian BUMN dan semua BUMN yang sudah support, bergerak bersama membangun pariwisata Indonesia. Kalau kita bersinergi, tidak ada yang bisa mengalahkan Pariwisata Indonesia," papar Mantan Dirut PT Telkom yang juga BUMN itu.

"Arahnya sudah benar. Ada Indonesia Incorporated. Akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media harus bersatu. Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila seluruh Kementerian/Lembaga yang ada bersatu padu untuk fokus mendukung Core Business yang telah ditetapkan. Maju serentak tentu kita menang," ungkap dia. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER