Jakarta, CNN Indonesia -- “Bernapaslah,” kata Luke Skywalker kepada Rey, dalam cuplikan film ‘Star Wars: The Last Jedi’ yang belum lama ini tersiar. Tidak hanya Rey, wisatawan juga bisa ikut mengirup udara segar di lokasi syuting fiksi ilmiah itu, tepatnya di Pulau Skellig Michael, Irlandia.
Skellig Michael ialah salah satu pulau di Kepualauan Great Skellig. Pulau seluas 21,9 hektare ini dikelilingi oleh perbukitan hijau dan perairan biru.
Di sinilah sebagian besar adegan dalam film Star Wars episode ke-tujuh dan ke-delapan diproduksi, seperti yang dilansir dari
Travelers Today pada Selasa (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skellig Michael pertama kali muncul dalam adegan film ‘Star Wars - Episode VII: The Force Awakens’ yang dirilis pada Desember 2016.
Dalam cerita Star Wars, Skellig Michael dipilih oleh Skywalker sebagai tempat membangun tempat persembunyiannya sekaligus perguruan Jedi.
Skellig Michael menjadi tempat tinggal para penyebar ajaran agama Kristen di irlandia pada abad ke-enam hingga ke-12.
Oleh karena itu, masih tersisa beberapa bangunan kuno yang menjadi saksi bisu penyebaran agama itu di sini.
UNESCO telah menyatakan Skellig Michael sebagai Situs Warisan Dunia. Namun, film Star Wars menjadi alasan banyak wisatawan berkunjung ke sana.
 Reruntuhan bangunan kuno yang masih tersisa di Skellig Michael. (upthebanner/Thinkstock) |
Setelah film Star Wars yang mengambil adegan di Skellig Michael ditayangkan, jumlah kunjungan ke Irlandia meningkat sebanyak 17 persen, dibandingkan pada 2015.
“Kami sangat senang kawasan ini jadi ramai dikunjungi. Kami akan terus mengembangkan kawasan wisata ini, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Irlandia,” kata Ketua Badan Pariwisata Skellig Michael, Niall Gibbons, saat diwawancara oleh
Lonely Planet.
Wisatawan yang datang ke Irlandia sebagian besar dari Amerika Utara (24 persen), Inggris (17 persen), Jerman (21 persen), serta Belgia, Belanda dan Luxembourg (31 persen).
Selain film Star Wars, banyak juga wisatawan yang berkunjung ke Irlandia karena menggemari serial televisi ‘Game of Thrones’.
Ini membuktikan kalau objek wisata alam sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi lokasi syuting film berskala dunia, sehingga industri pariwisata di negara tersebut dapat terdongkrak.
(ard)