Jakarta, CNN Indonesia --
Dalam menggali potensi pariwisata dan mendatangkan banyak wisatawan memang diperlukan berbagai strategi. Salah satunya adalah strategi branding. Oleh karena itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak pemerintah daerah dan pelaku usaha bidang turisme untuk serius menggarap branding.
Menurut Arief Yahya,
branding adalah hal penting dalam mengenalkan destinasi wisata ataupun industri penunjangnya. “Apabila
branding itu direalisasikan, maka menjadi sebuah reputasi bagi daerah,” ujar Arief Yahya di peluncuran
branding ‘Malang Kabupaten: The Heart of East Java’ di Kota Kasablanka, Kamis (4/5/2017).
Arief menambahkan,
branding merupakan bentuk janji kepada konsumen atau wisatawan. Ia mencontihkan
branding untuk mendongkrak Ubud, sebuah kecamatan di Kabupaten Gianyar, Bali yang menggunakan
branding Ubud: The Heart of Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya,
branding tersebut memberi kesan mendalam bagi wisatawan teradap Ubud yang memiliki produk, proses, dan filosofi yang mengutamakan alam dan budaya. “Sudah tertanam dalam benak konsumen atau wisatawan bahwa Ubud menjadi The Heart of Bali,” papar Arief Yahya.
Arief Yahya dalam kesempatan ini mengingatkan pemerintah daerah dan pelaku industri wisata bahwa
branding merupakan bagian dari investasi. “Jadi bukan
cost.
Return-nya (
branding) akan lebih besar di masa yang akan datang,” jelasnya.
Dalam acara peluncuran branding Malang, Arief Yahya berharap Pemerintah Daerah Malang bisa lebih giat mengembangkan potensi pariwisatanya. Ini dikarenakan Presiden Jokowi telah memutuskan 10 Bali Biru, salah satunya kawasan Bromo-Tengger-Semeru.
(odh/odh)