Jakarta, CNN Indonesia -- Usai mempopulerkan jaket bomber, Presiden Jokowi kembali jadi sorotan ketika mengenakan jaket hijau bergaya militer saat menjajal ruas jalan Trans Papua dengan motor trail, pada Rabu (10/5).
Meski sekilas mirip bomber, tapi jaket TAD atau Triple Aught Design Shark Skin itu merupakan salah satu jenis jaket yang kerap dikenakan oleh pasukan militer. Jaket tersebut biasanya digunakan untuk menahan angin, dan bahannya juga terbuat tahan air.
Dilengkapi hoodie atau kantong yang melekat di bagian kepala, jaket TAD ini memiliki sejumlah kantong di bagian depan dan lengan. Kantong yang banyak ini dibuat sesuai fungsinya yang menampung beberapa perlengkapan yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari telusuran
CNNIndonesia.com, jaket jenis TAD ini kerap disebut sebagai jaket militer dengan bahan dan kelengkapannya yang fungsional. Setiap kantong bahkan risleting yang ditempatkan di beberapa bagiannya memiliki fungsi tertentu.
Sejumlah situs belanja online menyebutkan jaket ini tersedia dengan kisaran harga mulai dari Rp500.000-an. Tidak hanya hijau, ada juga beberapa di antaranya yang ditawarkan dalam warna lain, seperti hitam atau cokelat tanah.
Bahkan salah satu situs belanja online, ada yang menyediakan jaket TAD ini dalam motif tertentu sehingga jauh dari kesan militer, dan tampak lebih modis saat dikenakan.
Jaket TAD Shark Skin menjadi item busana kesekian yang menjadi populer ketika dikenakan Presiden Jokowi.
Pada November tahun lalu, Jokowi pertama kali mengenalkan jaket bomber pada saat jumpa pers menanggapi demo aksi 411. Jaket yang dikenakannya diketahui dari label high street fashion ternama Zara dan kerap juga dikenakan oleh sejumlah selebriti dunia.
Sontak setelah itu jaket bomber kemudian jadi tren busana yang digandrungi publik. Jokowi mengatakan jaket tersebut merupakan jaket anaknya yang ia pinjam.
 Presiden Jokowi saat menjajal Jalan Trans Papua, Rabu (10/5). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres) |
(rah)