Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengklaim telah berhasil "membajak" turis asal Timur Tengah untuk berlibur ke Indonesia sepanjang 2016 lalu. Sebelumnya, turis dari Arab Saudi dan sekitarnya lebih gemar menghabiskan waktu liburnya ke Malaysia.
I Gde Pitana, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, mencatat tahun lalu jumlah turis asal Timur Tengah yang masuk ke Indonesia sebanyak 240 ribu orang. Sedangkan Malaysia tercatat hanya berhasil menyedot sebanyak 180 ribu orang turis Timur Tengah.
"Banyak wisatawan mancanegara yang biasanya memilih Malaysia kini beralih ke Indonesia. Terutama dari Arab," kata Gde Pitana dikutip dari Antara, Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, beralihnya pilihan berlibur turis asal Arab ke Indonesia karena pemerintah Malaysia memilih strategi pengembangan destinasi wisata yang cenderung memusat. Sementara di Indonesia destinasi wisata halal tersebar di berbagai provinsi.
"Kalau di Malaysia turis lebih banyak terkonsentrasi di Bukit Bintang, Kuala Lumpur misalnya. Tetapi tidak ke Johor, Sarawak atau tempat lain. Sementara di Indonesia bisa ke Jakarta, Bali, Yogyakarta, atau tempat lain," tuturnya.
Selain itu, faktor lain yang membuat banyak wisatawan Timur Tengah beralih ke Indonesia karena adanya kemudahan bebas visa bagi 169 negara, dikembangkannya 10 destinasi Bali Baru, hingga semakin banyaknya penerbangan langsung dari berbagai negara ke Indonesia.
Sedangkan Perwakilan Visit Indonesia Tourism Office (VITO) untuk Malaysia Obet Syafii mengatakan preferensi wisatawan untuk berwisata kini semakin bertambah sejak Indonesia mengembangkan 10 destinasi Bali Baru.
"Mereka semakin banyak pilihan tidak hanya ke Malaysia, tapi Indonesia semakin kompetitif ditambah pesaing lain yang juga berkembang," kata Obeth.
(ard)