Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengkhawatirkan berkurangnya jumlah wisatawan asal Timur Tengah ke Indonesia setelah koalisi negara-negara Arab melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar mulai awal pekan ini.
Langkah politik tersebut dibarengi dengan terbitnya larangan bagi maskapai Qatar Airways untuk melakukan penerbangan dan mengambil penumpang dari negara-negara yang melakukan aksi boikot seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir.
Padahal menurut Arief, Qatar Airways memiliki penerbangan berjadwal menuju Jakarta dan Denpasar yang banyak mengangkut turis dari negara-negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 50 ribu wisatawan mancanegara berpotensi hilang karena Qatar diboikot," ujar Arief dikutip dari Antara, Rabu (7/6).
Menurut bekas bos PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, jumlah tersebut dihitung dari data penumpang Qatar Airways yang diangkut dari negara-negara Timur Tengah yang melakukan aksi boikot.
Untuk mengantisipasi hal itu, Arief mengaku akan berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi guna mensubstitusi lisensi maskapai Qatar Airways ke maskapai lain seperti Emirates dan Etihad.
"Akan kita pindahkan, yang tadinya naik Qatar, kita pindah ke Emirates dan Etihad. Pertama pesawatnya, yang tadinya lisensinya kita berikan ke Qatar saya minta ke Kemenhub nanti untuk mindahin itu. Apa boleh buat, wong nggak bisa terbang dia. Kalau enggak, kita rugi besar sekali," katanya.
Secara terpisah, Budi Karya mengaku tengah mengupayakan pengalihan pesawat jemaah umrah asal Indonesia yang sedianya menggunakan Qatar Airways ke maskapai lain. Pengalihan dilakukan sebagai imbas adanya masalah diplomatik antara Qatar dengan negara-negara Arab, yang berujung maskapai Qatar Airways ikut dilarang terbang ke negara-negara Arab tersebut. Untuk penerbangan dari dan ke Indonesia, Qatar Airways masih dapat mengangkut penumpang seperti biasanya.
"Qatar Airways masih tetap dapat melayani penerbangan ke dan dari Indonesia yang dilanjutkan ke negara ketiga selain negara-negara yang mempunyai masalah diplomatik dengan Qatar," jelas Budi Karya.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan akan memastikan para jemaah yang akan menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci menggunakan transportasi udara dari negara Qatar akan tetap beribadah dengan lancar.
(gen)