Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan Jakarta sebagai destinasi wisata halal di tengah bulan Ramadan. Festival halal di ibukota akan dipusatkan di Plaza Semanggi mulai 9-18 Juni 2017.
Direktur LPPOM MUI Jakarta Osmena Gunawan menuturkan, selain menjual makanan dan beragam produk halal, kegiatan ini digelar sebagai ajang sosialisasi, promosi, edukasi sekaligus syiar MUI DKI untuk mengenalkan produk yang sudah tersertifikasi halal kepada masyarakat.
“Apalagi kini semakin marak kasus-kasus makanan, minuman, atau perlengkapan kosmetik dengan menggunakan bahan baku yang diharamkan membuat masyarakat semakin peduli pentingnya produk-produk halal,” papar Osmena dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penelitian, sambung Oemena, bahkan memperlihatkan pertumbuhan populasi muslim secara global meningkat dan pertumbuhannya mempengaruhi pangsa pasar halal. Hal ini membuat sertifikasi halal menjadi pertimbangan perusahaan sebagai salah satu jurus meningkatkan penjualan.
Selain itu, adanya Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 158 tahun 2013 tentang Sertifikasi Halal Restoran dan Non-Restoran, membuat MUI Jakarta berinisiatif membentuk tim Kawasan Halal. Nantinya seluruh makanan dan produk yang dijual di kawasan tersebut kehalalannya dijamin oleh MUI dan sekaligus menjadi destinasi wisata halal.
Muhammad Lukman Mashuri, Ketua Pelaksana Kawasan Halal Fair 2017 di Plaza Semanggi menjelaskan kegiatan tahun ini akan diramaikan dengan lomba
tahfidz tingkat SD-SMP, santunan yatim, buka bersama dan shalat tarawih berjama’ah,
tausiah,
moeslim community gathering,
talkshow,
cooking class with chef halal,
Islamic multi product, dan
halal food bazaar.
Juga ada tiga kegiatan utama diantaranya Halal Food & Multi Product Bazaar merupakan pameran produk yang sudah tersertifikasi halal di LPPOM MUI DKI Jakarta, keuangan Islam (perbankan, asuransi dan lainnya) serta pameran fashion Islami seperti baju koko, sarung, gamis, kerudung hingga buku-buku islami, dan lainnya.