Bali, CNN Indonesia -- Pesta Kesenian Bali (#PKB2017) menghadirkan atraksi-atraksi menarik. Salah satunya Sekaa (kelompok) Bondres Ketekung Buntut dari Kabupaten Jembrana yang membawa pesan agar masyarakat menjaga kelestarian air.
Acara ini dilaksanakan satu bulan penuh sejak 10 Juni sampai dengan 8 Juli 2017 di Panggung Ayodya, Taman Budaya Denpasar.
Kelompok seni dari kabupaten paling barat Pulau Bali itu, mempertunjukkan tujuh pelawak dengan diiringi gamelan dan Paguyuban Seniman Muda Jembrana (Seni Sana Sini).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Garapan yang kami bawakan ini juga mengacu pada tema Pesta Kesenian Bali ke-39, yakni Ulun Danu, melestarikan air, sumber Kehidupan," kata Koordinator Sekaa Bondres Ketekung Buntut, Ida Bagus Sulinggih dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2017).
Penampilan mereka memukau ratusan pengunjung PKB 2017. “Terima kasih kepada seluruh pengunjung yang hadir. Semoga penampilan kami membawa manfaat untuk pariwisata maupun untuk kehidupan di Bali,”ujarnya.
Sulinggih memaparkan, lewat pementasan ini diharapkan memberikan dampak positif kepada pengunjung.
"Mudah-mudahan dari pesan pelawak kami bisa ikut menyadarkan masyarakat dan pemerintah daerah ikut memelihara sumber air dan ini masalah penting. Namun kami tetap tampil menjaga budaya untuk pariwisata kita," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jembrana, Nengah Alit mengatakan, jika air sudah dijaga dengan baik maka akan dapat dinikmati hingga anak cucu dengan baik pula.
Dalam pertunjukan yang kental dengan komedi segar itu, dikisahkan pemain bernama Gek Ayu Lilis yang mencari usaha baru karena usaha lamanya mulai bangkrut.
Dia ingin menggarap mata air untuk usaha air mineral namun akhirnya ditolak. "Untuk penampilan ini, proses latihannya sekitar 3 bulan. Karena ini Sekaa Bondres, pesan-pesan moral yang kami bawakan diselipkan dalam berbagai lawakan," ucap Nengah Alit.
Di lain pihak, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, atrakasi Bali seperti PKB 2017 sudah mendunia. Menteri asal Banyuwangi itu juga menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari usaha menjaga peradaban Bali. PKB merupakan wadah penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni budaya Bali.
“Kekuatan Bali sebagai destinasi wisata yakni budaya. Kalau tidak dipertahankan, dikembangkan, dilestarikan, ini akan bahaya buat masa depan Bali. Kami ingin para pelaku seni yang ada di Bali selalu berinovasi dan selalu memberikan kreativitas-kreativitas terbaik yang mereka miliki,” tambah Arief.