Para Pemilik Lapangan Golf Dukung Upaya Promosi Kemenpar

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jun 2017 14:24 WIB
Promosi lapangan golf Indonesia ke luar negeri direspons positif oleh Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI).
Jakarta, CNN Indonesia -- Promosi lapangan golf Indonesia ke luar negeri direspons positif oleh Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI). Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun mendapatkan dua jempol dari APLGI atas upaya promosi wisata golf hingga ke level global.

"Kami sangat gembira melihat upaya pemerintah untuk terus mempromosikan lapangan-lapangan golf di Indonesia. Kami berharap program yang dijalankan pemerintah ini semakin berkualitas sehingga jumlah wisatawan golf semakin bertambah dari tahun ke tahun," kata Sekretaris Jenderal APLGI, Feliks Hariyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/6/2017).

APLGI mendorong anggotanya yang terdiri dari 62 pemilik lapangan untuk segera disertifikasi. Sertifikasi menjadi penting demi meningkatkan kualitas produk pelayanan dan pengelolaan. Pemerintah pun mewajibkan program sertifikasi kepada seluruh usaha pariwisata termasuk lapangan golf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini sudah ada 5 lapangan golf yang dinyatakan lulus sertifikasi. Kelimanya, yaitu Cengkareng Golf Club (Banten), Royal Sumatra Golf (Sumatera Utara), Permata Sentul Golf (Jawa Barat), Lotus Lakes Golf Club (Jawa Barat), dan Golf Graha Famili (Jawa Timur).

Semangat Kemenpar untuk terus meningkatkan branding international Wonderful Indonesia di Wisata Golf juga didukung penuh oleh para industri di Indonesia.

Merry Kwan dari Industri Golf asal Indonesia PT Visi Prima Golf mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan tiga jurus untuk bisa mengejar Thailand yang saat ini dinilai masih menjadi raja di industri wisata minat khusus Golf di Asia Tenggara.

"Pertama yaitu direct filght dan air connectivity kita harus terus digenjot, kedua kita harus segera menggelar Travel Mart khusus Golf dengan skala besar melibatkan buyers dari seluruh dunia dan ketiga yaitu brand awareness untuk negara kita sendiri melalui International Golf Tournament dan yang terakhir, kita semua harus fokus memperhatikan serta meningkatkan kualitas industri di tanah air, saya yakin kita akan seperti Thailand," ujar Merry.

Merry senang karena Malaysia sudah terkejar oleh Indonesia. Saat ini saingan yang sama gencarnya dengan Indonesia yaitu Vietnam. Wanita yang menjabat sebagai Marketing Director itu juga percaya diri bahwa Indonesia punya potensi untuk mengalahkan semua rivalnya karena memiliki lapangan golf yang mumpuni.

"Bahkan wisatawan dan para industri di Thailand juga terkagum-kagum melihat lapangan golf kita yang lengkap dengan servis bagus," katanya.

Merry juga memaparkan, Indonesia memiliki standar pelayanan yang baik. Lapangan yang profesional, caddy yang mumpuni, dan dikelilingi oleh alur bisnis yang berkelas. Karena dengan golf, wisatawan mancanegara datang akan berdampak juga terhadap bisnis properti, entertainment, bahkan kuliner.

"Spent money-nya wisata golf sangat tinggi. Satu trip bisa mengeluarkan minimal sekitar US$ 3.500, ini kalau digenjot terus, akan menjadi devisa negara yang cukup tinggi," ujarnya.

Dengan menjamurnya lapangan golf di Indonesia, diharapkan jumlah pengunjung wisata golf di Tanah Air semakin membludak. Apalagi, keberadaan lapangan-lapangan golf di Indonesia ikut memberikan kontribusi untuk pembangunan negara, misalnya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan tersedianya ruang terbuka hijau.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, ini yang dimaksud dengan Indonesia Incorporated. Kekuatan industri pariwisata menjadi unsur Pentahelix penting dalam membangun pariwisata Indonesia.

Unsur pentahelix pariwisata (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) merupakan wujud kekuatan sinergisitas pariwisata nasional dalam mendukung percepatan pembangunan kepariwisataan untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2019 mendatang.

Mantan Dirut Telkom itu mengatakan, percepatan pembangunan destinasi dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas utamanya fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, maupun energi, serta menggencarkan promosi kepada calon investor.

"Termasuk terus menggenjot akses, amenitas dan atraksi yang ada pada wisata minat khusus golf. Kemenangan itu harus direncanakan, dan kita harus jadi pemenangnya," kata Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER