Jakarta, CNN Indonesia -- Guyuran hujan tak menyurutkan langkah sebagian warga Jakarta yang tak mudik untuk berwisata bersama keluarga. Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan menjadi salah satu pilihannya.
Puluhan ribu pengunjung masih memadati kebun binatang tersebut pada hari kedua Idulfitri, Senin (26/6). Hingga sore tadi jumlahnya sudah mencapai 60 ribu pengunjung. Pihak Ragunan bahkan menargetkan hingga transaksi terakhir pada pukul 16.00 WIB, jumlah pengunjung dapat mencapai 80 ribu orang.
Berdasarkan Pantauan CNNIndonesia.com, pengunjung Ragunan kian ramai walau sempat diguyur hujan. Rata-rata pengunjung datang bergerombol, bersama dengan keluarga dan sanak saudara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi Afandi (35), Warga asal Tanggerang Selatan datang berkunjung ke Ragunan pada hari ini bersama istri dan dua anaknya yang masih balita. Ragunan dipilih Dedi, karena kebun binatang ini relatif murah dan lokasinya tidak terlalu jauh, ketimbang Taman Safari di Puncak, Jawa Barat.
"Ya mas, di sini itu murah bisa liat binatang sekalian
refreshing dan tidak usah jauh-jauh," kata Dedi kepada CNNIndonesia.com.
Disamping itu, menurut Dedi, koleksi jenis binatang di Ragunan beragam, mulai ari unggas, primata, hingga hewan buas. Dedi dan keluarga sendiri memfavoritkan pusat primata yang juga berada di dalam kebun binatang tersebut.
"Kalau saya, paling suka ke pusat primata, sekali jalan bisa liat semua primata," ungkapnya.
Berbeda dengan Dedi, Bianti Kembang Asa (23) dan Okky Oktavianto (25) mengaku sudah berencana mengunjungi Ragunan di hari kedua lebaran, sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Pasangan tersebut datang siang hari, sekitar Pukul 13.00 WIB.
Okky yang tinggal di Depok, Jawa Barat ini mengaku biasa menghabiskan Idulfitri dengan berwisata. Wisata biasanya dilakukan pada hari kedua, setelah bersilaturahmi bersama sanak saudara pada hari pertama Idulfitri.
"Ya kalau saya memang tidak pernah mudik. Makanya iseng, rencana saja, hari kedua ingin ke Ragunan," kata Okky.
Ia berujar, setidaknya walau di tengah kota dirinya dapat berwisata dengan melihat banyak satwa, seperti di alam terbuka. Apalagi, harga yang ditawarkan tidak menguras kantong.
"Aduh, sudah murah lokasinya juga tidak jauh. Adem, bisa liat banyak hewan seperti alam terbuka aja," kata Okky.
Beda Pasar dari Taman SafariSementara itu, Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati menjelaskan, Ragunan memiliki pasar yang berbeda dari Taman Savari, kendati keduanya sama-sama menampilkan berbagai jenis satwa.
Ia menjelaskan poin pertama dari kehadiran Ragunan adalah edukasi, sedangkan rekreasi berada diurutan kelima. Tetapi di waktu libur lebaran saat ini, menurut dia, pihaknya tidak terlalu dapat mengoptimalkan edukasi.
"Rekreasinya itu nomor terakhir. Untuk lebaran, kami tidak bisa mengedepankan edukasi, tapi rekreasi," kata dia.
Untuk itu, menurut dia, Ragunan tidak akan memberikan atraksi-atraksi khusus yang bersentuhan langsung dengan binatang. Selain membuat kondisi binatang stres, hal tersebut dapat membahayakan pengunjung.
"Kami kan lembaga konservasi mengutamakan kesatwaan. Kami menjaga supaya binatang tidak stress," ujarnya.
Selain itu ia menegaskan, bahwa di Ragunan untuk berwisata melihat berbagai satwa, tidak perlu mengeluarkan biaya besar. Pengunjung hanya dikenakan transaksi sebanyak tiga kali, pertama pintu masuk dengan biaya Rp3000 untuk anak dan Rp4000 dewasa, Pusat Primata Rp7500 perorang dan Children Zoo sebesar Rp2500
Pihak Ragunan sendiri memiliki sedikitnya 2.080 ekor satwa yang terdiri dari empat jenis satwa, yakni avest, mamalia, reptil dan pieces.
"Sekarang tengah kota ada seperti ini. Dengan biaya murah tapi pelayanan tidak murahan," kata Dina.
(agi)