Flores, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama dengan Pemerintah Daerah NTT akan menggelar
event berskala internasional, yakni Tour de Flores 2017 (TdF) 2017. Saat ini sudah ada terdaftar 13 tim atau sekitar 100 orang yang berasal dari Eropa, Amerika, Asia, dan Australia.
TdF yang dilaksanakan pada 14 hingga 19 Juli 2017 ini diprediksi akan semakin menarik. Pasalnya, jarak tempuh perlombaan akan mengalami perubahan.
”Kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa TdF mengalami penambahan dari sebelumnya 661,5 kilometer menjadi 808 kilometer. Penambahan jarak tempuh itu karena ada rute baru dari Aegela menuju Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy reko Astuti dalam rilisnya, Senin (10/7/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esthy menjelaskan, penambahan jarak itu ditentukan setelah survei dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) selama seminggu.
Pihak Kementerian PUPR telah melakukan persiapan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan dari Larantuka-Labuan Bajo. Menurut dia, penambahan jarak tempuh tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap sepeda internasional.
”Terutama para peserta dan pendukung dari luar negeri bisa lebih banyak menikmati indahnya alam Flores NTT,” kata Esthy. Lebih lanjut Esthy mengatakan, telah terjadi perubahan jadwal TdF 2017 yang sebelumnya dijadwalkan 9-14 Mei diundur 14-19 Juli 2017.
Pengunduran jadwal itu karena adanya perbaikan lintasan serta penyesuaian dengan jadwal
event internasional di negara lain.
Menurutnya, TdF tidak hanya dapat meraup manfaat ekonomi dari kedatangan wisatawan mancanegara, melainkan juga menjadi ajang diplomasi internasional.
Apalagi Esthy memprediksi TdF menjadi perhatian dunia internasional karena di sana akan berkumpul ratusan pembalap dari berbagai belahan dunia.
Perhatian pembalap juga akan tertuju kepada Pulau Rii Taa. Belum begitu banyak wisatawan yang mengetahui keindahan Pulau Rii Taa yang berpasir putih bercampur pink di Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.
Di pulau tersebut ada juga Pulau Pasir Putih Rii Taa. Ukuran pulau itu ketika air pasang, hanya sekitar 30 meter persegi. Tetapi kalau surut, pulau ini luasnya menjadi 20 hektare lebih. Lokasi pulau ini terpisah jauh dari daratan Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.
Pulau ini bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam dari Pelabuhan Maropokot dengan perahu nelayan. Pada liburan panjang biasanya warga lokal mengunjungi pulau ini untuk mandi, berjemur.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung penuh pelaksanaan TdF. Dia menilai ajang ini akan memperlihatkan alam Indonesia yang tiada duanya.
"Kita juga mau menunjukkan dunia luar bahwa Indonesia sangat aman untuk melaksanakan
event-event internasional dan itu sudah dibuktikan lewat
event-event besar seperti di Tour de Ijen Banyuwangi, Tour de Singkarak Sumatera Barat, dan sebagainya," kata Arief.