Batam, CNN Indonesia --
Golf semakin banyak digemari, khususnya oleh kalangan middle up society. Kini golf punya komunitas dan perkumpulan yang kompak, baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Tidak hanya olahraga, golf juga menjadi permainan yang menyenangkan. Bagi yang tidak hobi pasti susah menjelaskan, tetapi bagi yang fanatik dan sudah menemukan sensasinya, juga susah untuk melarangnya.
Harus dilakukan cara yang khas untuk mendekati
customers seperti ini. Misalnya menggelar
event Palm Springs Ladies Golf di Batam, Kepri pada 15-16 Juli 2017. Kegiatan di
crossborder yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu disulap menjadi
sport tourism yang
fun dan super keren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau
event golf pria sih biasa. Sekarang kami buat Ladies Open. Pesertanya sosialita dan ekspatriat dari Singapura," tutur General Manager Palm Springs Golf, Steven Japari, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/7/2017).
Menggoda kaum sosialita yang glamor memang tidak mudah. Apalagi mereka datang dari mancanegara. Ada Singapura, Malaysia, China, Belgia, dan Prancis. Jumlah yang dibidik tidak sedikit. Angkanya menembus 150 golfer.
Sekilas sepertinya ini sulit dilakukan. Apalagi,
golfer wanita jarang sekali masuk radar yang digarap di wilayah crossborder. Tetapi lewat kolaborasi dan kerja sama apik antara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Batam View Beach Resort, dan Palm Springs Golf Batam, semua tantangan bisa dipatahkan.
150 Golfer asal Singapura, Malaysia, Cina, Belgia dan Prancis akhirnya mau diajak berkompetisi di Batam, Mereka digoda dengan pepatah 'rumput di halaman tetangga lebih hijau'.
Main golf di Batam lebih oke dan asyik bila dibandingkan dengan Malaysia, Singapura dan ekspatriat Cina, Belgia dan Prancis yang tinggal di Negeri Singa Putih.
"Ternyata sangat asyik. Di Batam saya bisa main golf dengan rileks. Layanan dan harganya pun jauh lebih bagus dari Singapura," terang golfer asal Singapura, Adeline Teo Ah.
Pengakuan ini pun cepat viral di kalangan sosialita Singapura. Bahkan Director of Golf SPGA Golf Profesional, Jason Tan sampai berniat membangun golf
camp di Batam. Murid-murid golfnya yang berasal dari Korea, Cina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam akan langsung digiring untuk berlatih golf dan menginap di Batam.
"Saya sudah 18 tahun mengamati wisata golf di Batam. Di sini sangat bagus untuk golf
camp. Tidak ada stres, golfer juga merasa
fun," ungkapnya.
Golf
course-nya dirasa sangat pas untuk men-
drill kemampuan
golfer-golfer muda.
Caddie-nya sangat ramah. Ditambah lagi layanan makanan yang menakjubkan.
"Saya akan bikin golf
camp di Batam. Seluruh murid saya jadi bisa lebih mudah mengasah kemampuan tanpa tekanan," ungkapnya.
Di Batam, semua
golfer memang disambut bak raja. Setelah
event berlangsung, peserta dijamu dengan makan malam,
live music dan DJ di Batam View Beach Resort. Sosialita-sosialita yang umumnya mengajak kolega dan keluarganya itu diajak merasakan keramahtamahan Indonesia dengan nuansa yang fun.
"Biarkan mereka
happy. Biarkan mereka pulang membawa cerita yang mengesankan tentang Batam. Kalau sudah merasa
happy, mereka pasti akan balik lagi main golf di Batam," ungkap GM Batam View Beach Resort, Anddy Fong.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sependapat dengan Anddy Fong. Golf itu dinilai punya karakter yang sangat khas.
"Saat
event berlangsung, peserta masih
explore sambil merasakan sensasi di destinasi golf itu. Kalau mereka
happy, mereka jadi
repeater yang datang kembali untuk wisata. Jadi golf itu mendatangkan
repeater tourism," jelas Arief.