Uji Coba Skytrain Bandara Soetta Jadi Kado HUT RI ke-72

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 16 Agu 2017 16:06 WIB
Skytrain yang merupakan kereta tanpa awak untuk transportasi antar terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai diuji coba.
Tangerang, CNN Indonesia -- Sejak Minggu (13/8/2017), Automated People Mover System atau Skytrain yang merupakan kereta tanpa awak untuk transportasi antar terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai diuji coba. Rencananya, Skytrain itu akan diuji coba selama satu bulan. Itu sekaligus menjadi bukti bahwa semangat Indonesia Incorporated terus membara.

"Ini kado HUT Kemerdekaan 17 Agustus yang ke-72, dilakukan uji coba dengan penumpang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Rabu (16/8/2017).

Budi Karya menjelaskan pengoperasian kereta tanpa awak di Bandara Soekarno-Hatta yang akan dilakukan secara bertahap. Nantinya Skytrain akan melayani perjalanan penumpang antar terminal.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasional Skytrain hanya melakukan perjalanan dari terminal 2 ke terminal 3. Prosesnya bertahap, setelah uji coba selesai, maka pada pertengahan September Skytrain akan langsung dioperasikan untuk melayani perpindahan penumpang di kedua terminal tersebut. Selanjutnya tahapan kedua Oktober mulai melayani dari Terminal 1, 2, dan 3," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa uji coba ini dilakukan pada Track A, yakni dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya.

Tahap I pengoperasian Skytrain memang baru melayani Track A sepanjang 1.700 m. Tahap selanjutnya menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan integrated building yang juga terkoneksi dengan stasiun kereta bandara dengan total panjang lintasan dual track mencapai 3.050 m atau sekitar 3 km.

"Uji coba Skytrain ini merupakan sinergi BUMN yang melibatkan tiga pihak, yakni Wijaya Karya yang melakukan uji fungsi dan pengoperasian lintasan Track A, kemudian PT LEN dan Woojin yang menguji fungsi dan pengoperasian kereta, tentu juga AP II yang menguji standar operating procedure, serta standar maintenance procedure. Kami berharap pada masa uji coba ini segala kemungkinan dapat dipelajari sehingga pada tahap pengoperasian dengan penumpang, pelayanan dapat tetap terjaga," ujarnya.

Awal sapaan akrab Muhammad Awaluddin menerangkan bahwa beroperasinya Skytrain akan meningkatkan standar pelayanan dan membuat daya saing Bandara Internasional Soekarno-Hatta meningkat. Serta dapat berkompetisi dengan bandara-bandara terbaik di dunia ataupun kawasan regional Asean.

"Kami informasikan juga bahwa penggunaan Skytrain oleh penumpang pesawat atau pengunjung bandara sama sekali tidak dikenakan biaya tambahan," jelas Awaluddin yang juga mantan Direktur Enterprise dan Business Service di PT Telkom Indonesia Tbk (2012 - 2016) itu.

Proyek Skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini sekaligus menjadi inisiator kereta tanpa awak di Indonesia. Sebelumnya, di Indonesia belum pernah ada kereta angkutan penumpang yang beroperasi tanpa awak.

"Total nilai investasi untuk proyek Skytrain ini mencapai sekitar Rp 950 miliar yang digunakan untuk pengadaan trainset dan pembangunan infrastruktur di bandara," pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya merupakan orang yang paling bahagia bila fasilitas publik berupa akses dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta itu rampung. Sebab, Akses menjadi satu dari aspek 3A yang paling penting dalam pengembangan destinasi selain atraksi dan amenitas. 

Skytrain nantinya diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia. Selain itu dapat menjadikan bandara Indonesia menjadi destinasi utama dan destinasi hub, apalagi di kancah internasional Indonesia baru mampu menggapai 30 negara masih kalah dengan Singapura yang sudah mencapai 160 negara untuk bandaranya,"  ujar Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER