Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya selebriti, ibu negara juga memiliki pengaruh besar pada tren fesyen. Jika Indonesia punya Iriana Jokowi, di Perancis Brigitte Macron menjadi ikon fesyen ibu negara.
Dalam sebuah wawancara, Macron menyatakan dirinya selalu menaruh perhatian lebih tentang bagaimana penampilannya di depan publik.
"Tanya saja kepada anak-anak atau murid saya. Saya tidak akan meninggalkan rumah sebelum memilih pakaian dan menata rambut yang tepat. Hasilnya tentu akan berbeda-beda, tetapi saya tak akan mungkin melakukan sebaliknya," ujar Macron kepada
Elle Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macron memang menyukai pakaian di atas lutut. Namun, ini tak berarti kalau istri Presiden Perancis Emmanuel Macron ini selalu memakai busana dengan gaya demikian.
"Saya suka menggunakan pakaian di atas lutut, bukan mini. Walaupun saya menyukai pakaian mini saat muda, saya akan menyembunyikannya di dalam tas saat keluar dan menggunakan celana di dalam rok agar bisa berdansa rock n' roll," ujarnya. Macron.
Tak jarang, Macron juga terlihat dengan gaya simpel, seperti jaket Dior berwarna krem yang dipadukan dengan skinny jeans dari Saint Laurent.
Sebagai pembeda, Macron menggunakan warna yang beragam dari biru muda hingga hitam. Meskipun simpel dan sederhana, tapi baju yang digunakan Macron selalu terlihat elegan.
Fesyen Macron telah menyebarkan 'irama' muda tersendiri di seluruh penjuru istana Elysee.
Gaya busana Macron juga sering menginspirasi banyak orang untuk berbagai acara negara hingga fashion show. Dilansir Vogue, salah satu contohnya adalah saat acara peragaan busana Louis Vuitton autumn/winter, selebrasi Hari Bastille tahunan, konferensi Perancis-Israel, dan lainnya.
Bicara soal desainer favorit, Macron memiliki antusiasme tinggi pada karya-karya dari Louis Vuitton. Mulai dari celana panjang, jubah, dress, dan tas merk LV ini sering digunakkan Macron.
"Mengapa tidak, jika itu memang bagus untuk industri fesyen Perancis?" ungkap Macron mengenai LV.
(ara/chs)